Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

338.000 Anak Terpapar Covid-19 di AS, Ini Temuan Baru soal Virus Corona pada Anak

Kompas.com - 11/08/2020, 06:05 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Virus corona jenis baru penyebab Covid-19 dapat menyerang siapa saja, termasuk anak-anak.

Meskipun sebagian besar infeksi Covid-19 pada anak dilaporkan bersifat tanpa gejala atau ringan, masih diperlukan penelitian lebih lanjut tentang gejala Covid-19 yang parah pada anak di sejumlah kasus. 

Melansir New York Times, Minggu (9/8/2020), tercatat sekitar 97.000 anak di Amerika Serikat dikonfirmasi positif Covid-19 dalam dua minggu terakhir pada bulan Juli 2020.

Data ini dilaporkan oleh Asosiasi Rumah Sakit Anak dan Akademi Pediatri Amerika.

Menurut laporan tersebut, setidaknya ada 338.000 anak yang telah dikonfirmasi positif Covid-19 sejak awal pandemi.

Artinya, jumlah kasus baru pada anak yang dilaporkan dalam dua minggu terakhir di bulan Juli telah mencapai seperempat dari seluruh total kasus.

Baca juga: Kasus Virus Corona pada Anak Muda Meningkat, Apa yang Harus Dilakukan?

Temuan baru

Laporan itu menyebutkan bahwa anak-anak terbilang jarang mengalami sakit parah akibat Covid-19.

Namun, laporan lain yang dikeluarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyoroti bagaimana ancaman dari Covid-19 yang disebut Multysistem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C) telah berdampak pada anak dengan warna kulit tertentu.

Melansir US News & World Report, 7 Agustus 2020, MIS-C ditandai dengan gejala yang mirip dengan penyakit Kawasaki.

Sementara, CDC mengatakan, dari awal Maret hingga akhir Juli, mereka menerima laporan dari 570 anak muda, dengan usia bayi hingga 20 tahun, yang dapat diklasifikasikan mengalami MIS-C.

Sebagian besar pasien sebelumnya berada dalam keadaan sehat. Sekitar 40 persen merupakan hispanik atau latin, 33 persen berkulit hitam, dan 13 persen berkulit putih.

Sepuluh anak meninggal dunia dan hampir dua pertiga harus dirawat di unit perawatan intensif.

Adapun gejalanya adalah demam, ruam, sakit perut, kebingungan, bibir kebiruan, lemah otot, konjungtivitis, detak jantung kencang, dan syok jantung. 

Temuan baru ini juga sekaligus mendesak pihak berwenang untuk menelusuri kasus Covid-19 pada anak-anak secara lebih luas dan memberlakukan langkah mitigasi jika diperlukan.

Baca juga: Dampak Psikologis pada Anak yang Sekolah dari Rumah

Perbedaan dampak paparan Covid-19 pada anak

ilustrasi infeksi virus corona pada anakShutterstock/L Julia ilustrasi infeksi virus corona pada anak
Menurut publikasi terbaru dari UNICEF, risiko penyakit Covid-19 pada anak sangat bergantung pada di mana ia tinggal dan seberapa rentan ia akan penyakit.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cincin Emas Berusia 2.300 Tahun Ditemukan di Tempat Parkir Yerusalem

Cincin Emas Berusia 2.300 Tahun Ditemukan di Tempat Parkir Yerusalem

Tren
Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Tren
Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Tren
8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Tren
4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

Tren
7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

Tren
Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Tren
Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Tren
Mempelajari Bahasa Paus

Mempelajari Bahasa Paus

Tren
7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com