Pada 2-3 April 2015, aktivitas gunung ini meningkat dan mengeluarkan awan panas. Guguran awan panas mengalir dalam radius 3,5-4 kilometer dari puncak.
Selanjutnya, pada 4 Agustus 2015, terjadi guguran lava pijar sejauh 700-1.500 meter dengan 35 kali guguran dan tremor terus menerus. Tinggi kolom abu vulkanik teramati setinggi 1.500 meter, disusul setinggi 2.000 meter pada sore harinya.
Pada 15 September 2015, Gunung Sinabung erupsi kembali dengan guguran awan panas mencapai 3.000 meter dan tinggi kolom abu erupsi 2.500 meter. Terdapat guguran awan panas susulan sejauh 4.000 meter dan tinggi kolom abu vulkanik 3.000 meter.
Gunung ini kembali mengeluarkan awan panas pada 17 November 2015, dengan jarak luncur mencapai 4.000 meter dan tinggi kolom abu mencapai 2.000 meter. Sehari sebelumnya, guguran awan panas terjadi empat kali dengan jarak luncur mencapai 3.500 meter.
Pada 25 Februari 2016, gunung ini menyemburkan lava pijar sejauh 500 meter dengan tinggi kolom abu 2.000 meter.
Erupsi kembali terjadi pada 22 Mei 2016, di mana peristiwa ini memakan korban jiawa karena luncuran awan panas.
Pada 21 Februari 2017, gunung ini mengalami tiga kali erupsi. Tinggi kolom letusan pertama tidak dapat diamati lantaran cuaca saat itu berkabut. Sementara, letusan kedua dan ketiga dengan semburan abu vulkanik setinggi 2.500 meter dan 1.000 meter.
Beberapa bulan kemudian, Sinabung erupsi kembali pada 2-3 Agustus 2017. Letusan tersebut menghancurkan kubah lava di puncak lebih dari 2,3 juta meter kubik.
Kubah lava ini dibangun sejak April 2017 oleh gunung yang berada dalam tingkat kegiatan awas atau level IV.
Erupsi tipe letusan menghasilkan kolom abu pekat mencapai ketinggian 4.200 m dan awan panas guguran yang meluncur ke arah tenggara dan timur sejauh 2.500-4.500 m mencapai Sungai Laborus.
Tidak ada korban jiwa dalam erupsi berlangsung. Namun, kerugian dialami oleh petani sayur-sayuran karena tanaman mati diguyur abu.
Pasca letusan 2-3 Agustus 2017 volume kubah lava yang diukur kembali pada 6 Agustus 2017 tersisa sedikit 23.700 meter kubik.
Baca juga: Mengungkap Tanda-tanda Alam di Balik Erupsi Gunung Sinabung...