Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Covid-19 di Jawa Disebut Belum Capai Puncak, Ini Pesan Epidemiolog

Kompas.com - 08/08/2020, 18:14 WIB
Mela Arnani,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Angka infeksi virus corona di Indonesia masih terus bertambah setiap harinya.

Per Sabtu (8/8/2020), berdasarkan data www.covid19.go.id, total jumlah kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai 123.503.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 57,3 persen atau 67.995 kasus virus corona berada di enam provinsi di pulau Jawa.

Rinciannya adalah Jawa Timur dengan 24.115 kasus, DKI Jakarta dengan 23.936 kasus, Jawa Tengah dengan 10.151 kasus, Jawa Barat dengan 6.995 kasus, Banten dengan 1.979 kasus, dan DI Yogyakarta dengan 819 kasus.

Meski demikian, pakar epidemiologi dari Universitas Griffith, Dicky Budiman, mengatakan pandemi virus corona di pulau Jawa belum mencapai puncak.

"Situasi pandemi Indonesia khususnya Jawa belum puncak dan juga belum yang terburuk," kata Dicky kepada Kompas.com, Sabtu (8/8/2020).

Ia menjelaskan, masyarakat masih akan menghadapi situasi yang lebih buruk, terutama karena masih terlalu banyak kasus Covid-19 di masyarakat yang belum terdeteksi.

Baca juga: UPDATE: Kini Ada 123.503 Kasus Covid-19 di Indonesia, Bertambah 2.277

Dicky mengatakan yang paling mengkhawatirkan, selain DKI Jakarta, cakupan tes dan pelacakan yang sangat rendah.

"Padahal angka kematian di Indonesia tinggi," ujarnya.

Menurut Dicky, yang lebih membuat ancaman kasus semakin bertambah banyak yaitu daerah dengan cakupan tes rendah merasa dalam zona aman.

"Sehingga aktivitas sosial menjadi longgar, selain belum optimalnya kepatuhan semua pihak pada protokol kesehatan," ujar dia.

Selain itu, Dicky juga menilai perlu adanya sinergi dari setiap daerah dalam pengendalian penyebaran virus corona, termasuk dengan para pakar epidemiologi.

Sebab, pengendalian pandemi yang salah, ujar dia, hanya mengakibatkan semakin banyak korban baik kesakitan dan kematian akibat Covid-19.

"Menunjukkan bahwa masih banyak yang belum paham peran aplikasi ilmu ini dalam menentukan keberhasilan program pengendalian pandemi baik pada tingkat wilayah maupun di lingkup institusi," tutur Dicky.

 

Opsi WFH

Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (15/5/2020). Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya menyatakan dalam beberapa hari terakhir mulai terjadi peningkatan volume kendaraan yang diduga karena banyak perkantoran yang sudah tidak menerapkan work from home (WFH).ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (15/5/2020). Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya menyatakan dalam beberapa hari terakhir mulai terjadi peningkatan volume kendaraan yang diduga karena banyak perkantoran yang sudah tidak menerapkan work from home (WFH).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com