Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Ada Daging yang Masih Bergerak Saat Diolah? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Kompas.com - 03/08/2020, 18:45 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang menunjukkan daging kurban terlihat masih bergerak saat akan diolah viral di Twitter, Jumat (31/7/2020).

Video tersebut memperlihatkan sepotong daging kurban yang hendak dimasak. Akan tetapi, daging itu masih bergerak-gerak.

Ada seseorang yang mencoba menyentuhnya.

"Guys kenapa daging korban ini gerakkkkkk. Mak aku taknak masak sebab takut," demikian caption pada video tersebut.

Video itu pun sudah ditonton lebih dari 900.000 kali. Akun lain juga turut membagikannya di Instagram.

Bagaimana penjelasan ilmiah soal ini?

Penjelasan Dosen Peternakan

Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) drh Supratikno mengatakan,  apa yang terlihat pada video viral itu normal dan bisa saja terjadi.

Dia menjelaskan, meskipun secara klinis hewan sudah mati, tetapi secara seluler ototnya masih hidup.

"Dengan sisa energi yang ada dan keterbatasan pasokan oksigen, maka serabut ototnya akan berkontraksi secara tidak beraturan sampai energinya betul-betul habis," ujar Supratikno kepada Kompas.com, Minggu (2/8/2020).

Menurut dia, kondisi ini akan berlangsung sampai dengan 5 jam setelah hewan disembelih, dan tidak berbahaya.

Adakah cara mempercepat prosesnya?

Supratikno mengungkapkan, selain menunggu hingga energi seluler otot daging itu benar-benar habis, ada proses yang bisa mempercepatnya.

"Di RPH (Rumah Potong Hewan) proses ini dapat dipercepat dengan induksi listrik," kata dia.

Dia menyarankan untuk tidak memasak daging yang baru saja disembelih karena daging yang belum selesai rigor mortis (kaku mayat) akan alot ketika dimasak.

"Tetapi bagi tukang bakso malah seneng dengan daging yang masih kedut-kedut ini karena baksonya kan kenyal dan ada sensasi krenyes-krenyes ketika digigit," ujar Supratikno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com