Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Arisan Bodong, Ini Tips Aman Pilih Arisan

Kompas.com - 02/08/2020, 19:03 WIB
Jihad Akbar

Penulis

KOMPAS.com - Seorang penanggung jawab paket arisan kurban hingga barang elektronik berinsial HA dilaporkan sejumlah anggota arisan ke Polres Cianjur, Jawa Barat.

HA tak mencairkan paket arisan sampai tenggat waktu yang telah disepakati. Ia menghilang saat dicari para anggota arisan.

Diberitakan Kompas.com pada Sabtu (1/8/2020), kuasa hukum pelapor, Basyir Siregar, menyebutkan arisan yang dikelola HA sudah berjalan sejak 2015, tapi mulai macet pada 2018.

Arisan itu disebut memiliki anggota ratusan orang. Jumlah setorannya pun bervariasi, bahkan ada yang sebanyak Rp 500 juta hingga Rp 3 miliar.

Hingga kini belum ada kejelasan uang yang telah mereka setorkan ke dalam arisan yang dikelola HA.
Baca juga: Fakta Bos Arisan Kurban Kabur, Omset Diduga Capai Miliaran, Rumah Disegel Polisi

Berkaca dari kasus tersebut, bagaimana cara memilih arisan yang aman dan tidak bodong?

Perencana keuangan dari Finansia Consultant, Eko Indarto, mengungkapkan arisan yang aman adalah arisan bersama orang-orang yang dikenal.

Dengan begitu, kata dia, perputaran uang arisan dapat diketahui secara seksama. Terlebih, ia menjelaskan arisan hakikatnya merupakan kegiatan sosial.

“Arisan dengan orang yang dikenal, karena tujuannya sosial saja,” kata Eko saat dihubungi Kompas.com, Minggu (2/8/2020).

Baca juga: Mantan Model Dilaporkan, Diduga Menipu Berkedok Arisan Online, Ini Pengakuan Korban

Hindari arisan yang menjanjikan keuntungan

Eko menegaskan arisan bukan merupakan salah satu sarana investasi, tidak seperti reksadana atau deposito.

Penyebabnya, ia mengungkapkan tidak ada suatu kegiatan yang dilakukan pengelola arisan yang sifatnya menambah nilai setoran.

“Jadi kalau orang menganggap arisan bisa dapat untung, sudah salah dari awal,” kata Eko.

Ia pun meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan arisan yang menjanjikan bisa menambah nilai setoran. Hal tersebut bisa berpotensi penipuan.

“Mudahnya, kalau ada arisan menjanjikan keuntungan berupa penambahan uang, sebaiknya hindari saja,” tegasnya.

Waspada money game berkedok arisan

Ilustrasi uang Dok. Kredivo Ilustrasi uang

Sementara itu, perencana keuangan, Safir Senduk, mengungkapkan saat ini nama arisan sering dicatut money game. Hal tersebut yang harus diwaspadai masyarakat.

Ia pun menjabarkan beberapa ciri-ciri money game berkedok arisan. Di antaranya, organisasi atau peserta arisan sangat besar.

"Kenapa arisan bohongan butuh orang yang banyak? Karena, kalau pesertanya saling kenal, dan pembuat arisan punya niat enggak baik, gampang ketahuan," kata Safir saat dihubungi Kompas.com, Minggu (2/8/2020).

"Kalau kita enggak kenal dengan peserta lain, rentan bahwa itu money game yang hanya dibuat untuk menghimpun dana secara massal," imbuhnya.

Baca juga: Dilaporkan karena Tak Kunjung Tunaikan Janji, Rumah Mewah Bos Arisan Diberi Garis Polisi

Selain itu, untuk mengumpulkan massa, pembuat money game berkedok arisan biasanya menjanjikan bunga atau keuntungan bagi para peserta.

"Dia memberikan keuntungan, bukan sekadar uang arisan diawal, tapi dia ada semacam bunga segala macam, itu jelas money game yang mencatut nama arisan," tegas Safir.

Padahal arisan yang benar adalah hadiah harus dibagi secara merata dan bergiliran ke setiap peserta. Selain itu, tak ada bunga maupun keuntungan yang diberikan, alias uang yang didapat sama seperti yang disetorkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com