Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Termasuk Obat Covid-19 Hadi Pranoto, Ini Deretan Klaim Terkait Virus Corona

Kompas.com - 02/08/2020, 18:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beragam usaha telah dilakukan baik oleh pemerintah Indonesia maupun individu untuk menghentikan laju penyebaran virus corona.

Namun, kasus infeksi virus corona masih terus meningkat sampai saat ini.

Hingga Sabtu (1/8/2020), tercatat 111.455 kasus infeksi dengan 5.236 kematian dan 68.975pasien dinyatakan sembuh.

Dalam perjalanannya, sederet klaim kontroversial pernah dilontarkan oleh pemerintah dan individu yang tak jarang mendapat kritikan dari berbagai pihak.

Apabila klaim tak berdasar tersebut dipercaya dikhawatirkan akan membuat rasa aman palsu yang mengendurkan pencegahan.

Berikut ini sejumlah klaim yang pernah mencuat dan menjadi perbincangan terkait virus corona: 

1. Cairan antibodi Covid-19

Klaim pertama datang dari video wawancara penyanyi Anji bersama Hadi Pranoto, seseorang yang mengaku sebagai profesor sekaligus Kepala Tim Riset Formula Antibodi Covid-19.

Dalam video yang diunggah di akun YouTube Anji pada 31 Juli 2020 tersebut, Hadi menyebutkan bahwa cairan antibodi Covid-19 yang ditemukannya bisa menyembuhkan ribuan pasien Covid-19.

Cairan antibodi Covid-19 tersebut bahkan diklaim telah didistribusikan di Pulau Jawa, Bali, dan Kalimantan.

Hadi juga menyebutkan, cairan antibodi Covid-19 tersebut juga telah diberikan kepada ribuan pasien di Wisma Atlet, dengan lama penyembuhan 2-3 hari.

Baca juga: Ramai soal Klaim Obat Covid-19 Hadi Pranoto, Ini Tanggapan Peneliti Mikrobiologi UGM

2. Terhindar Covid-19 karena doa

Sebelum Indonesia melaporkan dua kasus pertamanya pada awal Maret 2020, banyak ahli mempertanyakan kondisi itu.

Sebab, semua negara tetangga Indonesia telah melaporkan adanya kasus infeksi virus corona.

Menanggapi hal itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat itu mengatakan, belum ditemukannya infeksi virus corona di Indonesia karena doa.

"Kami berhutang pada Tuhan. Ini karena doa kami. Kami tak mengharapkan hal-hal seperti itu sampai ke Indonesia," kata Terawan, dilansir dari pemberitaan Kompas.com, (18/2/2020).

Dia pun balik mengkritik pihak yang menyerangnya dengan menyebut bahwa tak adanya virus corona di Indonesia harus disyukuri, bukan dipertanyakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com