Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Waktu yang Aman untuk Bertemu Pasien Sembuh Covid-19? Ini Penjelasan Ahli

Kompas.com - 26/07/2020, 06:00 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Akan tetapi, sebagian lainnya mungkin tidak, dan replikasi virus masih dapat terjadi.

"Ketika Anda memutuskan untuk pergi dan masih menunjukkan gejala yang signifikan seperti batuk atau bersin, akan tidak nyaman berada di tempat umum. Orang-orang akan memperlakukan Anda dengan berbeda," kata Blumberg.

Bahkan ketika seseorang telah pulih dari Covid-19, para ahli menyarankan mereka untuk tetap berhati-hati ketika pergi ke luar rumah.

Antibodi

Meskipun ada sejumlah laporan tentang pasien yang terinfeksi Covid-19 dua kali, para ahli menyebut bahwa jika seseorang terpapar penyakit ini, mereka cenderung akan kebal untuk jangka waktu tertentu.

Namun, para ilmuwan belum mengetahui berapa lama antibodi ini akan bertahan pada seseorang yang menderita penyakit tersebut.

"Antibodi virus yang berbeda akan bertahan dalam periode waktu yang berbeda pula. Kami tidak tahu berapa lama antibodi virus Covid-19 akan bertahan. Kami pikir setidaknya satu tahun. Kurang lebih, tetapi masih harus diuji," kata Schaffner.

Baca juga: Data Kematian PDP/Suspek Lebih Tinggi dari Kematian Positif Corona, Ini Kata Epidemiolog

Tindakan pencegahan

Para pasien yang sembuh dari Covid-19 tetap diimbau untuk tidak mengunjungi kegiatan bersama orang lain di dalam ruangan (indoor).

"Virus menyebar dengan lebih mudah ketika orang-orang melakukan kontak dekat dalam waktu yang lama, terutama di dalam ruangan," kata dokter anak di San Diego, Dr Jaime Friedman.

Menurut dia, kontak paling aman dengan seseorang yang tidak dikarantina di rumah adalah dengan melakukan kontak di luar ruangan dan berjarak sekitar 2 meter, serta menggunakan masker.

"Kontak fisik seperti berpelukan atau berbagi peralatan pribadi juga dianggap dapat menjadi media paparan yang signifikan dan harus dihindari," imbuhnya.

Schaffner sendiri mendesak orang-orang untuk mendengarkan para ahli dan mengikuti anjuran terkait jarak fisik ataupun penggunaan masker.

"Semua individu, baik yang tengah terinfeksi Covid-19, telah sembuh, atau teman, anggota keluarga dari pasien yang berada dalam pemulihan, harus memainkan perannya masing-masing untuk menjaga masyarakat tetap aman," kata Blumberg.

"Ini adalah new normal dan orang-orang harus terbiasa. Menjadi masyarakat yang baik. Peduli dengan orang lain di dalam keluarga, di dalam komunitas, di dalam negara, dengan mengikuti rekomendasi ini serta menjaga kebersihan," tambahnya.

Baca juga: Melebihi Batas WHO, Positivity Rate Covid-19 di Indonesia 12,3 Persen, Apa Dampaknya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com