Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Penembakan di McDonald's California, 21 Tewas dan 19 Luka-luka

Kompas.com - 18/07/2020, 09:45 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Dia bahkan menembaki sebuah truk pemadam kebakaran yang mencoba menghentikan aksinya. Seorang pemadam kebakaran terserempet peluru.

Satu jam setelah penembakan, seorang karyawan berhasil melarikan diri melalui ruang bawah tanah dan memberi tahu tim SWAT bahwa Huberty sendirian dan tanpa sandera.

Polisi mengepungnya lebih dari satu jam. Seorang saksi mata mengatakan orang-orang di lantai mengerang.

Anak-anak di atas sepeda bahkan ditembak mati ketika mereka mencoba untuk naik ke tempat yang aman. Huberty terlihat oleh para saksi mata, menembak ke segala arah secara membabi buta.

Pengepungan

Pengepungan berakhir saat tim senjata dan taktik khusus polisi mendapatkan informasi Huberty sendirian dan tanpa sandera. Tim itu diberi "lampu hijau" untuk menembak Huberty.

Penembak jitu menembakkan senapan dari atap kantor pos di sebelah restoran. Setelah tertembak, Huberty tewas di tempat. Huberty tertembak di dada.

Menurut kesaksian istri, sebelum Huberty meninggalkan rumah dan melakukan pembantaian, dia sempat pamit.

"Aku akan berburu... berburu manusia," ujar Huberty kepada istrinya.

Huberty diketahui memiliki riwayat gangguan kesehatan mental. Pada saat tinggal di Ohio dia juga kehilangan pekerjaannya.

Sebulan sebelum pembantaian, istrinya mengatakan bahwa Huberty sempat menghubungi klinik kesehatan mental untuk membuat janji konseling.

Akan tetapi belakangan dia tidak pernah datang kembali. Huberty juga diketahui memiliki gudang senjata di rumahnya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Demo Pemberedelan 3 Media, WS Rendra Ditangkap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com