Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Gunung Agung Bali Diturunkan ke Level Waspada

Kompas.com - 17/07/2020, 06:02 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Status Gunung Agung, Bali, diturunkan dari Level III (Siaga) ke Level II (Waspada).

Penurunan status tersebut dilakukan terhitung mulai Kamis (16/7/2020) pukul 15.00 WITA.

“Berdasarkan hasil analisis data pengamatan visual dan instrumental maka status tingkat aktivitas Gunung Agung diturunkan dari Level III (Siaga) ke Level II (Waspada),” kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM) Kasbani melalui keterangan yang diterima Kompas.com, Kamis (16/7/2020).

Keputusan penurunan status karena berdasarkan pemantauan aktivitas Gunung Agung menunjukkan adanya  penurunan.

Visual Gunung Agung pada periode 1 Januari 2020-16 Juli 2020 didominasi oleh asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis dan ketinggian sekitar 20-150 meter di atas puncak.

Gunung Agung terakhir mengalami erupsi pada 13 Juni 2019 pukul 01.38 WITA.

Kini, aktivitas permukaan didominasi oleh embusan dengan intensitas lemah hingga sedang.

“Secara visual dapat teramati jelas terjadi penurunan aktivitas permukaan kawah yang cukup signifikan,” kata Kasbani.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gunung Agung Meletus, Tewaskan 1.600 Orang

Aktivitas kegempaan di Gunung Agung dalam satu tahun terakhir juga disebut mengalami penurunan, di mana sesekali masih terekam tetapi jumlah tidak signifikan.

Kasbani menyebutkan, hal ini menjadi indikasi bahwa pergerakan magma masih terjadi di dalam gunungapi, namun intensitas rendah.

Setidaknya, kegempaan selama periode 1 Januari–16 Juli 2020 yang terjadi adalah 97 kali gempa embusan, 18 kali gempa vulkanik dangkal, 62 kali gempa vulkanik dalam, 105 kali gempa tektonik lokal, dan 711 kali gempa tektonik.

Anomali panas di permukaan kawah terakhir terdeteksi satelit modis pada Oktober 2019.

Sementara, data deformasi Gunung Agung setahun terakhir menunjukkan pola deflasi (mengempis).

Beberapa bulan terakhir pola juga cenderung stabil dan tidak mengindikasikan akumulasi tekanan magma signifikan.

Baca juga: Gunung Agung Meletus, Kolom Abu Capai 1 Kilometer

Masih berpotensi erupsi

Matahari terbenam di Gunung Agung, Bali, dilihat dari Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (30/6/2011).KOMPAS.com/FIKRIA HIDAYAT Matahari terbenam di Gunung Agung, Bali, dilihat dari Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (30/6/2011).
Dari analisis dan permodelan data pemantauan, Kasbani menyebutkan, Gunung Agung masih berpotensi mengalami erupsi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Tren
Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Tren
Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Tren
Kucing Calico dan Tortie Kebanyakan Betina, Ini Alasannya

Kucing Calico dan Tortie Kebanyakan Betina, Ini Alasannya

Tren
10 Mei 'Hari Kejepit', Apakah Libur Cuti Bersama?

10 Mei "Hari Kejepit", Apakah Libur Cuti Bersama?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com