Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Johar Arief

Produser Program Talk Show Satu Meja The Forum dan Dua Arah Kompas TV

Wartawan dan saat ini produser program talk show Satu Meja The Forum dan Dua Arah di Kompas TV ? Satu Meja The Forum setiap Rabu pukul 20.00 WIB LIVE di Kompas TV ? Dua Arah setiap Senin pukul 22.00 WIB LIVE di Kompas TV

Kabinet “Gerak Cepat” Idaman Presiden Jokowi

Kompas.com - 15/07/2020, 14:47 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini


KINERJA kabinet tengah jadi sorotan sejak Presiden Joko Widodo marah-marah kepada para menterinya dalam rapat kabinet di Istana Negara 18 Juni 2020 lalu.

Kemarahan tersebut seakan menjadi klimaks kejengkelan Presiden Jokowi atas kerja para menteri dalam menangani masalah pandemi Covid-19.

Kemarahan Jokowi 18 Juni lalu, menurut Menteri BUMN Erick Thohir, adalah yang paling keras dalam delapan bulan, atau sejak Jokowi memerintah untuk keduakalinya.

Para pakar gestur menganalisis, kemarahan Jokowi kali ini berada pada level tertinggi selama ini.

Jokowi saat itu memang tampak sangat emosional. Lontaran kalimatnya keras, emosinya dalam, ancamannya serius. Buah dari kejengkelan akumulatif. Ada masalah pada kerja para menteri yang tidak bisa ditutup-tutupinya lagi.

Kekecewaan atas kinerja para menteri dalam urusan Corona sejak lama beredar di publik, sejak virus itu menginvasi Indonesia. Para pembantu Presiden dikritik karena lemah dan lambat mengantisipasi masuknya Corona ke Indonesia.

Namun, di depan publik, Presiden justru terkesan pasang badan atas kerja menterinya.

Gerak lambat pemerintah terus terjadi. Lambat mendeteksi virus, lambat melokalisasi orang-orang, lambat menyalurkan bantuan, hingga lambat mengeksekusi anggaran.

Sampai akhirnya meledak kemarahan Presiden Jokowi yang mengancam akan mengganti para menteri.

Reshuffle

Spekulasi reshuffle pun tak terhindari. Tak lama, beredar nama-nama menteri yang akan diganti. Pertemuan antarparpol juga terjadi, meski dikatakan tak ada hubungan dengan isu reshuffle.

Istana berupaya meredam isu reshuffle yang keburu merebak. Mensesneg Pratikno, Senin (6/7/2020), mengatakan dalam waktu singkat kabinet menunjukkan kemajuan kerja yang luar biasa pascateguran keras Presiden. Karenanya, reshuffle tak lagi relevan.

Kepentingan Istana untuk mengerem isu reshuffle bisa dipahami. Isu reshuffle bisa jadi kontraproduktif di tengah upaya mengatasi pandemi Covid-19 dan keterpurukan ekonomi.

Kolase foto memperlihatkan susunan menteri Kabinet Indonesia Maju, saat diumumkan dan diperkenalkan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019).KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO - DINO OKTAVIANO Kolase foto memperlihatkan susunan menteri Kabinet Indonesia Maju, saat diumumkan dan diperkenalkan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Namun, apakah kinerja para menteri telah menunjukkan kemajuan besar, ini lah yang masih mengundang tanya. Yang jelas, kinerja para menteri tetap disentil Presiden Jokowi pada rapat-rapat setelahnya.

Dalam rapat kabinet di Istana Negara, Selasa (7/7/2020), Presiden Jokowi mengaku ada pergerakan lumayan dari kerja para menteri, namun belum signifikan dan belum sesuai dengan harapannya.

Ia terus menginstruksikan para menteri untuk bekerja lebih keras dan lebih cepat, melakukan percepatan penyerapan anggaran dan penyederhanaan birokrasi.

Masalah kinerja kembali disorot Jokowi pada Ratas Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19 di Istana Merdeka, Senin (13/7/2020). Ia lagi-lagi meminta para menterinya bekerja lebih keras dalam menangani Covid-19.

Kali ini Presiden meminta para menteri tak perlu menyampaikan laporan seperti yang biasa dilakukan dalam pertemuan, namun justru menyampaikan secara singkat apa yang akan dilakukan.

Bekerja cepat sejak lama diidamkan Jokowi bisa dilakukan oleh pemerintahannya. Hal ini sudah diwanti-wantinya sejak pembentukan Kabinet Indonesia Maju.

Salah satu tujuan dari pencanangan lima prioritas kerja di awal pemerintahan periode kedua ini adalah untuk menciptakan kecepatan, agar pemerintah cepat tanggap terhadap perubahan zaman yang bergerak cepat.

Sosok-sosok muda, enerjik, dan inovatif ditempatkan dalam kabinet dengan harapan membawa perubahan dalam kerja kabinet.

Pandemi Covid-19, yang tak pernah diramalkankan akan terjadi, menjadi pembuktian akan keinginan Presiden selama ini.

Lantas, bagaimana sebenarnya kinerja kabinet saat ini? Bagaimana nasib kabinet selanjutnya? Hal ini akan dibahas dalam talkshow Satu Meja The Forum, Rabu (15/7/2020), yang disiarkan langsung di Kompas TV mulai pukul 20.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com