Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Joseph Osdar
Kolumnis

Mantan wartawan harian Kompas. Kolumnis 

Tiga Presiden Indonesia di Bulan Juli

Kompas.com - 08/07/2020, 11:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

ANTARA Kamis, 21 Mei 1998, sampai Kamis, 20 Oktober 2004, Republik Indonesia dipimpin tiga orang presiden secara berturut turut atau bergiliran.

Mereka adalah Presiden BJ Habibie (21 Mei1998 - 20 Oktober 1999), Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur (20 Oktober 1999 - 23 Juli 2001), dan Presiden Megawati Soekarnoputri (23 Mei 2001 - 20 Oktober 2004).

Tiga presiden telah berusaha meluruskan jalan yang bengkak-bengkok akibat 32 tahun di bawah pemerintahan rezim Presiden Soeharto (1967-1998).

Ketiganya berusaha membawa republik ini ke alam reformasi seperti yang dikehendaki oleh para mahasiswa yang menduduki gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, pada Mei 1998.

Tidak mudah untuk memperbaiki kerusakan akibat rezim pendahulu mereka. Tapi cukup lumayan apa yang mereka lakukan dengan segala kekurangannya.

Wakil Presiden Hamzah Haz (2001-2004) mengakui hal itu. Dalam acara buka puasa bersama para wartawan di kantornya di Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa, 11 Desember 2001, Hamzah mengatakan, pemerintahan Megawati - Hamzah Haz sudah cukup lumayan bila bisa bertahan sampai tahun 2004 karena beban kesalahan masa lalu yang harus diperbaiki cukup berat.

Selama memerintah, BJ Habibie pun berkali-kali mengatakan apa yang dilakukan pemerintahannya saat itu ialah membuat “agar Indonesia yang seperti kapal yang sedang oleng itu tidak sampai karam dulu”.

Begitu pula pemerintahan Gus Dur bersama Megawati. Seperti yang dilakukan Habibie, keduanya melanjutkan usaha jangan sampai kapal itu kandas.

Sejarah ketiga presiden ini paling tidak merupakan bahan yang sangat berguna untuk dipelajari oleh para presiden yang melanjutkan menahkodai negeri ini.

Mungkin juga bagi Presiden Joko Widodo yang kini sedang menghadapi masa sulit di era serbuan covid 19 ini.

Sejarah bulan Juli

Inspirasi untuk menulis artikel ini muncul ketika saya duduk di sebuah ruang tunggu di gedung markas pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) di Jalan Diponegoro nomor 58, Menteng, Jakarta, Senin 29 Juni 2020 lalu. Dua hari lagi, saat itu, bulan Juni beralih ke Juli.

Banyak peristiwa di bulan Juli yang berkaitan dengan tiga presiden itu. Perlu dicatat pula, dua dekrit presiden dikumandangkan pada bulan itu.

Presiden Soekarno mengumumkan dekrit kembali ke UUD 1945 pada 5 Juli 1958.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaran Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaran Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com