Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Joseph Osdar
Kolumnis

Mantan wartawan harian Kompas. Kolumnis 

Tiga Presiden Indonesia di Bulan Juli

Kompas.com - 08/07/2020, 11:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

Pembicaaraan santai tidak resmi malam itu ( Senin, 29 Juni 2020) membawa angan saya ke masa pemerintahan tiga presiden setelah Soeharto lengser. Banyak peristiwa yang terjadi saat itu yang saya catat, terutama yang terjadi di bulan Juli.

Malam itu juga saya kontak lewat telepon kepada sejumlah aktivis yang banyak bergerak di jalan pada masa menjelang berakhirnya pemerintahan Soeharto sampai masa tiga pemerintahan selanjutnya.

Mereka adalah, Fendry Panombon (mantan Sekretaris Jenderal Komite Perjuangan untuk Perubahan Yogyakarta), Ahmad Rofiq, Melky Lakalena (sekarang wakil ketua komisi 9 DPR RI dari fraksi Partai Golkar)

Juga seorang yang pernah jadi menteri di masa pemerintahan Gus Dur, yakni Soni Keraf (Menteri Negara Lingkungan Hidup).

Ketika saya kontak untuk bicara soal tiga presiden, Soni memilih mengemukakan pengalamannya yang tak terlupakan ketika dipilih jadimenteri lingkungan hidup.

“Kekuatan utama Gus Dur adalah filsafat dan berpikir rasional. Dia mengangkat saya menjadi menteri bidang lingkungan hidup karena keyakinannya, perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus bersumber pada etika (bukan etiket) yang mengejawantah dalam perilaku menjaga dan melindungi lingkungan hidup sebagai ciptaan Tuhan,” ujar Soni.

Ahmad Rofiq, aktivis 98 yang punya pengalaman dalam Partai Nasdem dan Perindo, lebih memilih bicara soal Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, Megawati adalah presiden perempuan pertama dalam sejarah di Indonesia.

“Ibu Mega adalah presiden perempuan pertama yang memimpin negara bermayoritas Muslim dan bahkan terbesar di dunia. Ia memimpin negara multi etnis, multi agama dan seterusnya,” ujar Rofiq

Ia mengatakan, dalam kepemipinannya Mega mampu menjadikan Indonesia dalam situasi kondusif, ekonomi tumbuh berkembang, di tengah krisis waktu itu.

“Konflik horizontal yang ditakutkan banyak pihak waktu itu bisa dikendalikan.,” ujarnya.

Habibie, Gus Dur dan Megawati

Saya tidak begitu akrab dengan BJ Habibie. Tapi beberapa kali saya diajak bicara langsung ketika beliau memerintah selama satu setengah tahun lebih.

Di awal Juli 1998, setelah beberapa bulan jadi presiden, Habibie mengatakan kepada saya di koridor antara Istana Negara dan Istana Merdeka, “Dik, besok saya akan menyanyikan lagu Widuri di istana”.

Keesokan harinya, dalam acara resmi di Istana Negara, Habibie membawakan lagu “Widuri”.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Tren
Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Tren
'Tertidur' Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

"Tertidur" Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

Tren
Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tren
Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Tren
Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Tren
Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Tren
Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Tren
Viral, Video Truk Melaju Tak Terkendali Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Kronologinya

Viral, Video Truk Melaju Tak Terkendali Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Kronologinya

Tren
Kemenkes Catat Kasus Kematian DBD Naik Nyaris 3 Kali Lipat Dibandingkan 2023

Kemenkes Catat Kasus Kematian DBD Naik Nyaris 3 Kali Lipat Dibandingkan 2023

Tren
5 Fakta Seputar Gunung Ruang Meletus, Berpotensi Tsunami

5 Fakta Seputar Gunung Ruang Meletus, Berpotensi Tsunami

Tren
Bandara Sam Ratulangi Ditutup mulai Hari Ini akibat Erupsi Gunung Ruang

Bandara Sam Ratulangi Ditutup mulai Hari Ini akibat Erupsi Gunung Ruang

Tren
Menteri Pindah ke IKN Mulai Juli, Disusul ASN di 38 Instansi Pusat September 2024

Menteri Pindah ke IKN Mulai Juli, Disusul ASN di 38 Instansi Pusat September 2024

Tren
Siap-siap, ASN di Kaltim Akan Dimutasi ke IKN

Siap-siap, ASN di Kaltim Akan Dimutasi ke IKN

Tren
Cara Bikin Stiker WhatsApp di iPhone dengan Mudah, Tidak Perlu Aplikasi Tambahan

Cara Bikin Stiker WhatsApp di iPhone dengan Mudah, Tidak Perlu Aplikasi Tambahan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com