Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aman Jalan-jalan di Masa Pandemi, Simak Tips Berikut!

Kompas.com - 06/07/2020, 09:05 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah negara mulai melonggarkan aturan pembatasan wilayah juga karantina diri meski berada di tengah pandemi virus corona.

Salah satu yang juga mengambil kebijakan itu adalah Indonesia.

Kini pemerintah sudah mengajak segenap rakyatnya untuk kembali bangkit melanjutkan aktivitas dengan menerapkan protokol keamanan di masa new normal atau adaptasi kebiasaan baru.

Baca juga: Mengenal Apa Itu New Normal di Tengah Pandemi Corona...

Semua aktivitas boleh dikerjakan selama tetap mengenakan masker, menjaga jarak juga kebersihan tubuh.

Memanfaatkan momentum ini, banyak masyarakat Indonesia yang pergi berwisata atau berekreasi bersama keluarga dan orang terdekat ke berbagai destinasi wisata.

Kesempatan ini tentu sangat menggiurkan setelah kurang lebih tiga bulan lamanya masyarakat diminta untuk tetap tinggal dalam rumah karena Covid-19 yang merajalela.

Namun, ada hal yang harus tetap diingat. Meskipun sudah diperbolehkan keluar dari rumah, saat ini dan kita masih ada di tengah ancaman pandemi.

Jadi, jika Anda dan keluarga ingin berekreasi atau berwisata, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Baca juga: Ingin Liburan ke Luar Negeri? Ini 10 Tempat Wisata yang Kembali Dibuka

Travel BloggerM. Arif Rahman menyebutkan prinsip utama di tengah pandemi yakni sehat.

"Sehat dulu, travelling kemudian. Kita harus tahu kondisi fisik kita seperti apa ketika ingin melakukan travelling," kata Arif seperti disampaikannya dalam dialog di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Minggu (5/7/2020).

Setelah kondisi fisik dipastikan siap dan aman, jangan lupa selanjutnya tetap mematuhi protokol kesehatan dan mematuhi protokol keamanan, di mana pun.

Baca juga: Di Balik Kerusuhan Papua, Berikut 5 Wisata Eksotis bagi Para Pencinta Ketenangan

Status keamanan wilayah

Peta sebaran kasus Covid-19 di Indonesia hingga 4 Juli 2020covid19.go.id Peta sebaran kasus Covid-19 di Indonesia hingga 4 Juli 2020

Jika biasanya kita cukup memilih destinasi wisata impian, pesan transportasi dan penginapan selama di lokasi, kini ada hal lain yang harus ditentukan pertama kali, sebelum menentukan semua hal itu.

Yaitu status keamanan wilayah yang ingin didatangi.

"Kita harus tahu terlebih dahulu zona mana yang aman untuk travelling. Jadi kita harus tahu tempat yang mau kita kunjungi itu aman atau tidak," ujarnya.

Untuk mengetahui keamanan suatu wilayah, Anda bisa mengaksesnya pada laman covid19.go.id dan temukan daerah-daerah dengan 4 zona berbeda: hijau, kuning, oranye, dan merah.

Baca juga: 12 Negara Ini Konfirmasi Nol Kasus Covid-19, Mana Saja?

Hijau berarti relatif aman untuk dijadikan pilihan, meski tetap lakukan protokol kesehatan. Sementara kuning, oranye, dan merah memiliki risiko yang masing-masing lebih tinggi.

Setelah diketahui wilayah yang ingin dituju ada di zona hijau, selanjutnya adalah cari informasi dan pastikan destinasi wisata yang dituju apakah sudah membuka pintu untuk kunjungan wisatawan, atau belum.

Jangan sampai sudah jauh-jauh pergi ke suatu wilayah demi mengunjungi destinasi impian, tapi sesampainya di sana semua rencana harus pupus karena alasan ini.

Baca juga: Simak, Ini 10 Cara Pencegahan agar Terhindar dari Virus Corona

Destinasi ruang terbuka

Ilustrasi Gunung Rinjani.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Gunung Rinjani.

Selain itu, dikutip dari National Geographic, tips aman lain untuk melakukan wisata di masa pandemi adalah memilih destinasi ruang terbuka atau wisata alam seperti taman nasional dan pantai.

Pertama, tempat-tempat itu luas dan memungkinkan kita untuk tetap menjaga jarak aman dari pengunjung lain. Kedua, tempat seperti itu mendatangkan ketenangan dan kesenangan tersendiri bagi diri kita yang sudah terlalu lama berdiam diri di rumah.

Selain itu, ketika memilih hotel untuk menginap pastikan hotel itu menawarkan beragam fasilitas pencegahan dan perlindungan tamu dari bahaya Covid-19.

Terakhir, minimalisir penggunaan toilet umum atau toilet bersama. Mengapa? Di sana banyak orang yang menggunakannya secara bergantian dan mungkin sangat jarang toilet-toilet itu didesinfektan secara rutin.

Jika terpaksa, pastikan Anda mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer setelah selesai menggunakan toilet.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Pandemi Covid-19. Arti Zona Merah, Oranye, Kuning, dan Hijau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com