Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Gempa Sering Terjadi pada Malam Hari? Ini Jawaban BMKG

Kompas.com - 05/07/2020, 19:02 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial Twitter yang menanyakan mengapa gempa bumi sering terjadi pada malam hari menarik perhatian warganet.

Unggahan tersebut salah satunya dibagikan oleh akun Twitter @collegemenfess pada Minggu (5/7/2020).

"Ceritain dong yang tau secara ilmiah, kenapa gempa sering terjadi di malam hari? Yg jurusan teknik geo kalik ya," tulis akun tersebut.

Dari unggahan tersebut, beberapa warganet menanggapi dan menanyakan hal yang sama.  

"iya ih dan knp tiap gempa selalu bisa kebangun:')" tulis akun tersebut.

Apa jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini?

Baca juga: Gempa Blitar Hari Ini, BMKG: Masyarakat Selatan Jatim, Perlu Waspada

Penjelasan BMKG

Saat dikonfirmasi tentang hal ini, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Dr Daryono mengatakan, tidak ada alasan ilmiah mengapa gempa sering terjadi pada malam hari.

Menurut Daryono, hal itu terjadi karena kebetulan semata.

"Analisisnya, ya itu hanya kebetulan kejadiannya pada malam atau dini hari. Tidak ada yang bisa memprediksi kapan terjadinya gempa," kata Daryono saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/7/2020). 

Daryono mengungkapkan, terjadinya gempa karena proses fisis berupa patahan batuan kulit bumi.

Pada suatu kondisi, lanjut dia, di mana batuan atau kulit bumi itu tidak mampu menahan lagi dorongan sehingga  terbangun dan bebatuan tidak bisa lentur lagi.

"Kemudian mengalami dislokasi dengan tiba-tiba sehingga terjadilah patahan yang kemudian memancarkan gelombang seismik atau gelombang gempa," jelas Daryono.

Batuan yang tertekan mengalami akumulasi medan stress dan tidak bisa lentur lagi dan akhirnya patah tersebut, tidak terpengaruh oleh waktu baik pagi, siang, sore, atau malam.

Oleh karena itu, lanjut dia, hal itu hanya kebetulan dan tidak ada hubungannya dengan waktu-waktu tertentu.

"Kebetulan juga beberapa hari ini terjadi gempa pada malam hari. Tapi, sebenarnya banyak kok gempa yang terjadi pada pagi, siang, atau sore," kata Daryono.

Baca juga: Melihat Sejarah dan Besarnya Potensi Gempa di Perairan Selatan Pacitan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com