Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Catat 667 Gempa Tektonik Selama Juni 2020, Meningkat Dibanding Bulan Mei

Kompas.com - 01/07/2020, 19:15 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat terdapat 667 aktivitas gempa tektonik sepanjang Juni 2020.

Penjelasan ini disampaikan oleh Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono pada Rabu (1/7/2020) siang.

"Selama bulan Juni 2020 terjadi gempa tektonik sebanyak 667 kali dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman," kata Daryono.

Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dari banyak gempa bumi sejenis di bulan sebelumnya, Mei 2020, yakni 557 kali aktivitas kegempaan.

Tidak hanya itu, Daryono juga menyebut gempa akibat pergerakan lempeng yang terjadi di bulan ini jauh lebih tinggi dari rata-rata gempa bulanan yang biasanya terjadi di wilayah kepulauan Indonesia.

"Rata-rata normal 450 per bulan," ujar Daryono.

Baca juga: Gempa Padang Panjang Kemarin Malam, Ingatkan Fenomena Kelam 1926

Gempa signifikan

Dari 667 gempa bumi tektonik tersebut, gempa dengan kekuatan signifikan atau memiliki kekuatan di atan 5,0 Magnitudo tercatat sebanyak 16 kali dan sisanya adalah gempa dengan kekuatan kecil.

Namun, dari semua gempa yang tercatat oleh BMKG hanya 64 getaran yang dirasakan masyarakat.

Selanjutnya, selama Juni kemarin diketahui terdapat 2 gempa yang menimbulkan kerusakan. Pertama adalah gempa di Aceh-Sabang pada 4 Juni 2020 dengan kekuatan 4,8 M dan gempa di Maluku Utara pada tanggal yang sama dengan kekuatan 6,8 M.

Dari peta sebaran gempa yang dibuat oleh BMKG, dalam satu bulan kemarin terlihat aktivitas kegempaan terjadi di sepanjang wilayah kepulauan Indonesia yang menjadi lintasan garis cincin api.

Mulai dari Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, hingga Papua. Hanya ada satu wilayah yang aman dari aktivitas kegempaan ini, yakni Pulau Kalimantan, karena tidak dilintasi ring of fire.

Baca juga: Melihat Sejarah dan Besarnya Potensi Gempa di Perairan Selatan Pacitan

Zona aktif gempa

Zona aktif gempa di bulan yang sama tercatat mencakup wilayah Aceh-Sabang, Bengkulu-Lampung, Selatan Banten-Jawa Barat, Selatan Jawa Timur, Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Banda, Palu, Poso, Morowali, Maluku Utara, Sulawesi Utara, dan Mamberamo Papua.

Lalu saat ditanya lebih lanjut, Daryono menyebut aktivitas gempa bumi tektonik paling banyak terjadi selama Juni kemarin adalah di wilayah Maluku Utara.

Pihaknya menyebut zona-zona aktif tersebut masih mungkin menunjukkan aktivitas kegempaan di bulan Juli dan seterusnya.

"Zona aktif gempa ini bisa saja berlanjut hingga bulan Juli, tatapi bisa jadi segera meluruh aktivitasnya," kata Daryono.

Dalam memonitor gempa-gempa yang terjadi di Indonesia, BMKG mengoperasikan 372 sensor seismograf.

"Sedangkan untuk menyebarluaskan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami, BMKG saat ini mengoperasikan 590 peralatan diseminasi informasi yang terdiri dari Digital Video Broadcast (DVB) sebanyak 205 lokasi, Warning Receiver System (WRS) sebanyak 70 lokasi dan WRS NewGen-Realtime sebanyak 315 lokasi yang dipasang pada 2019," jelas Daryono.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5.0 dengan Kedalaman 10 Km Guncang Sukabumi, Dirasakan hingga Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com