Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sore Ini Bumi Berada pada Titik Aphelion, Simak 4 Faktanya...

Kompas.com - 04/07/2020, 08:40 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Mengingat posisi Matahari saat ini berada di belahan Utara, maka tekanan udara di belahan Utara lebih rendah jika dibandingkan belahan Selatan yang mengalami musim dingin.

Oleh karena itu, kata Andi, angin bertiup dari arah Selatan menuju Utara.

"Saat ini angin yang bertiup itu dari arah Australia yang memang mengalami musim dingin," jelas Andi.

Dampak yang ditimbulkan yakni efek penurunan suhu, khususnya di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang terletak di selatan khatulistiwa, yang saat ini sedang terjadi.

3. Titik terjauh dari Matahari

Posisi Bumi yang berada pada titik terjauh dari Matahari juga tak memengaruhi panas yang diterima Bumi.

Hal ini karena panas Matahari terdistribusi ke seluruh Bumi.

"Dengan distribusi yang paling signifikan memengaruhi disebabkan oleh pola angin," kata Andi.

Mengingat saat ini angin bertiup dari arah Selatan yang tengah mengalami musim dingin, maka Indonesia akan merasakan suhu yang lebih dingin.

4. Dapat diamati, tapi...

Fenomena titik Aphelion ini dapat diamati dengan teleskop berfilter.

Meskipun demikian memang perbedaannya tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan ketika perihelion 5 Januari lalu.

Matahari akan terlihat sedikit lebih kecil dibandingkan rata-rata yakni sekitar 15,73 menit busur atau berkurang 1,68 persen.

"Sekitar 3,36 persen lebih kecil dibandingkan ketika perihelion," kata Andi.

Andi mengungkapkan, waktu yang mendekati terjadinya Aphelion yakni pada saat menjelang masuknya waktu Maghrib.

Tak hanya itu, durasi fenomena langit ini juga tak memakan waktu lama, hanya setengah jam saja.

"Setengah 6 sore untuk Jakarta dan sekitarnya, jadi beda-beda di setiap tempat, karena Maghribnya kan juga beda-beda waktunya," papar Andi.

"Durasi waktunya juga nggak lama-lama. Cuma setengah jam saja," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com