Para peneliti tersebut menuturkan bahwa mutasi meningkatkan penularan virus, namun tidak disebutkan waktu terjadinya mutasi virus.
"Data menunjukkan ada satu mutasi yang membuat virus dapat bereplikasi lebih baik dan mungkin mempunyai viral load yang tinggi," ujar Fauci dalam wawancara dengan Jurnal Asosiasi Medis Amerika Dr. Howard Bauchner seperti dilansir dari CNBC International, Jumat (2/7/2020).
"Sepertinya virus bereplikasi lebih baik dan mungkin lebih mudah menular," lanjut dia.
Kendati begitu, penelitian tengah dilakukan untuk mengonfirmasi kemungkinan mutasi dan implikasi virus.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan tim peneliti global telah mengawasi lebih dari 60.000 rangkaian genetik corona virus yang dikumpulkan dari sampel yang diambil dari seluruh dunia.
Semua virus berevolusi atau bermutasi sepanjang hidupnya.
Disebutkan bahwa virus RNA seperti coronavirus bermutasi lebih cepat dibandingkan beberapa virus lain karena tidak seperti DNA manusia.
Virus RNA tidak mempunyai apa yang disebut sebagai 'pengecekan kerusakan alami', sehingga tidak bisa memperbaiki dirinya sendiri.
Baca juga: Peringatan WHO, Risiko Infeksi Covid-19, dan Ancaman Gelombang Kedua Virus Corona...