Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus-kasus Virus Corona, Klaim Pemimpin Negara, dan Contoh Keberhasilan Penanganan Covid-19

Kompas.com - 30/06/2020, 08:11 WIB
Mela Arnani,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jumlah kasus virus corona secara global telah menyentuh angka 10 juta kasus. Hal ini membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan fase baru yang berbahaya dalam krisis kesehatan saat ini.

Melansir BBC, 29 Juni 2020, beberapa negara di dunia sekarang melihat penyebaran penyakit pada tingkat yang semakin cepat.

Awalnya, butuh tiga bulan bagi satu juta orang untuk terinfeksi, tapi hanya delapan hari untuk mencatat jutaan orang dapat terinfeksi virus corona. 

Jumlah kasus saat ini pun bisa jadi bertambah karena belum semua orang dites virus corona dan berpotensi menjadi fenomena gunung es. 

Baca juga: Benarkah Dunia Tengah Memasuki Gelombang Kedua Pandemi Virus Corona?

Di mana kasus naik dengan cepat?

Grafik peningkatan jumlah kasus virus corona cukup pesat di beberapa bagian Amerika, Asia Selatan dan Afrika. AS mencatatkan jumlah kasus infeksi dan kematian terbanyak karena virus corona secara global. 

Brasil, negara kedua setelah AS yang telah melewati satu juta kasus, juga mengalami kenaikan berbahaya.

Kota-kota terbesarnya, São Paulo dan Rio de Janeiro merupakan yang paling terpukul, tapi banyak daerah lain di negara ini yang melakukan sedikit pengujian, dan jumlah sebenarnya akan jauh lebih tinggi.

Hal serupa terjadi di India, di mana baru-baru ini mencatat jumlah terbesar kasus baru dalam satu hari, sebanyak 15.000 kasus.

Tapi karena jumlah pengujian yang relatif sedikit di beberapa negara bagian yang paling padat penduduknya, skala sebenarnya dari krisis tersebut tidak dapat dihindari lebih besar.

Baca juga: Hindari Tempat Sempit dan Tertutup agar Terhindar dari Virus Corona, Ini Alasannya...

Penyakit orang miskin

Padatnya penduduk di negara-negara berkembang rentan terhadap penyakit. Menurut David Nabarro, utusan khusus WHO untuk Covid-19, virus corona telah menjadi "penyakit orang miskin".

Ketika seluruh keluarga dijejalkan ke rumah satu kamar, menjaga jarak sosial tidak mungkin dilakukan. Tanpa air mengalir, mencuci tangan secara teratur tidak mudah.

Di mana orang harus mencari nafkah sehari-hari untuk bertahan hidup, interaksi di jalan-jalan dan di pasar juga tidak bisa dihindari.

Untuk kelompok masyarakat adat di hutan hujan Amazon dan daerah terpencil lainnya, layanan kesehatan dapat terbatas atau bahkan tidak ada.

Tingkat infeksi itu sendiri sering kali sangat tinggi yaitu dari semua orang yang dites di Meksiko, lebih dari setengahnya ternyata positif.

Baca juga: Rencana Ambisius WHO Beli 2 Miliar Dosis Vaksin Corona, Apa Tujuannya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

KJP Plus Cair Juni 2024, Berikut Syarat, Besaran, dan Cara Mengeceknya

KJP Plus Cair Juni 2024, Berikut Syarat, Besaran, dan Cara Mengeceknya

Tren
Picu Rasa Gatal, Mengapa Daun Jelatang Justru Ampuh Atasi Pegal?

Picu Rasa Gatal, Mengapa Daun Jelatang Justru Ampuh Atasi Pegal?

Tren
Mengenal Imunisasi dan Manfaatnya, Apa Bedanya dengan Vaksinasi?

Mengenal Imunisasi dan Manfaatnya, Apa Bedanya dengan Vaksinasi?

Tren
Matahari Disebut Capai Puncak Aktivitasnya dalam Siklus 11 Tahun, Apa Dampaknya bagi Bumi?

Matahari Disebut Capai Puncak Aktivitasnya dalam Siklus 11 Tahun, Apa Dampaknya bagi Bumi?

Tren
Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Lolos Babak 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026

Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Lolos Babak 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Cuka Apel Bermanfaat untuk Apa Saja? Ini 4 Daftar Khasiatnya

Cuka Apel Bermanfaat untuk Apa Saja? Ini 4 Daftar Khasiatnya

Tren
Bumi Terima Sinyal Misterius dari Jarak Hampir 16.000 Tahun Cahaya, Berasal dari Mana?

Bumi Terima Sinyal Misterius dari Jarak Hampir 16.000 Tahun Cahaya, Berasal dari Mana?

Tren
6 Manfaat Jalan Kaki di Walking Pad, Apa Saja?

6 Manfaat Jalan Kaki di Walking Pad, Apa Saja?

Tren
Siswi SMK di Bandung Dirundung 3 Tahun, Depresi, dan Meninggal Dunia

Siswi SMK di Bandung Dirundung 3 Tahun, Depresi, dan Meninggal Dunia

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 12-13 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 12-13 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Ormas Keagamaan yang Tolak Izin Tambang | Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

[POPULER TREN] Ormas Keagamaan yang Tolak Izin Tambang | Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Tren
Update Kasus Bos Rental Tewas di Pati: Polisi Tetapkan 4 Orang Tersangka, Korban Diketahui Pernah Lapor Polisi Februari 2024

Update Kasus Bos Rental Tewas di Pati: Polisi Tetapkan 4 Orang Tersangka, Korban Diketahui Pernah Lapor Polisi Februari 2024

Tren
Alasan Pisang Berubah Warna Menjadi Coklat jika Disimpan Terlalu Lama

Alasan Pisang Berubah Warna Menjadi Coklat jika Disimpan Terlalu Lama

Tren
Video Cahaya Terang Melintasi Langit Sumatera Selatan, Benarkah Meteor Jatuh?

Video Cahaya Terang Melintasi Langit Sumatera Selatan, Benarkah Meteor Jatuh?

Tren
Komnas Perempuan Kritik Budi Arie Usai Sebut Perempuan Lebih Kejam dari Laki-laki

Komnas Perempuan Kritik Budi Arie Usai Sebut Perempuan Lebih Kejam dari Laki-laki

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com