KOMPAS.com - Pelaksanaan tatanan hidup baru atau fase new normal mendorong pemerintah daerah melakukan penyesuaian, terutama terkait dengan obyek pariwisata yang dimiliki.
Salah satunya dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Karanganyar yang telah membuka jalur wisata pendakian di Gunung Lawu.
Pembukaan jalur pendakian tersebut langsung ramai dibicarakan para warganet, terutama di Twitter.
Baca juga: Viral, Video Kolam Renang di Bogor Dijadikan Tempat untuk Ternak Lele
Jalur pendakian Gn. Lawu via Ceto dibuka secara berkepanjangan atau dibuka seterusnya, setelah melakukan uji coba selama 3 hari.
Adapun ketentuannya meliputi standar prosedur kesehatan New Normal. Detail ada di foto. pic.twitter.com/lVLJH3m92L
— Pendaki (@mountnesia) June 24, 2020
Baca juga: Viral Twit 6 Gunung Disebut Meletus Bersamaan, Ini Penjelasan PVMBG
Koordinator Lapangan Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar Sunardi mengatakan empat jalur pendakian di Gunung Lawu sudah dibuka.
Yakni melalui Cemoro Kandang dan Candi Cetho di Jawa Tengah dan Cemoro Sewu dan Singolangu, Jawa Timur.
Jalur pendakian via Cemoro Kandang dan Candi Cetho, imbuhnya sudah diuji coba pada 21-23 Juni lalu.
Setelah diuji coba dan dievaluasi, didapati bahwa pendakian telah sesuai protokol kesehatan. Setelah itu langsung dibuka untuk waktu yang tidak ditentukan.
Baca juga: Viral Disebut Mengerikan, Bagaimana Proses Pembentukan Awan?
Sunardi mengatakan tidak ada batas waktu seorang pendaki atau rombongan pendaki saat berada di atas.
"Kita batasi buka tutupnya saja. Pendakian malam tidak ada. Paling lambat jam 5 sore," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/6/2020).
Dia menjelaskan, pos pendakian buka mulai pukul 07.00 pagi dan tutup 17.00 WIB. Sementara itu tiket masuknya Rp 20.000 dari Cemoro Kandang atau Candi Cetho.
"Pembatasan satu hari enggak bisa, karena fisik pendaki enggak sama. Kalau kita batasi takutnya tergesa-gesa, fisiknya jadi drop kan kita yang repot juga, yang penting logistik cukup," katanya.
Baca juga: Viral, Fenomena Awan Tsunami di Kepulauan Selayar, Ini Penjelasannya
Sunardi mengatakan pendaki harus menaati protokol kesehatan yang ada. Saat kedatangan, para pendaki akan dicek suhunya.
Setelah itu dilihat juga kelengkapan dan logistik pendakian. Para pendaki harus mengenakan masker saat di pos pemeriksaan.
Selain itu harus membawa masker dan hand sanitizer yang cukup.