Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendakian Gunung Lawu Dibuka, Simak Protokol Kesehatannya Sebelum Mendaki

Kompas.com - 26/06/2020, 20:36 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Tapi dia menjelaskan, selama perjalanan pendaki tidak perlu menggunakan masker sampai menutup hidung. Hanya menutup mulut saja.

Hal itu karena jika menutup hidung akan menyulitkan pendaki dalam bernapas.

"Nanti istirahat atau di pos dipakai lagi. Karena kalau di pos tidak menguras tenaga," kata Sunardi.

Baca juga: Hadapi New Normal, Masih Perlukah Mengenakan Masker?

Tetap jaga jarak

Lalu, saat akan naik, petugas mengatur jarak antara satu rombongan dan rombongan lain.

Tapi saat tiba di atas, tidak ada petugas. Sehingga pendaki diimbau untuk menjaga jarak dengan rombongan lain. Begitu pula saat mendirikan tenda, diimbau jaga jarak.

Sunardi melanjutkan, untuk tenda yang biasanya diisi empat orang, sebaiknya sekarang hanya diisi dua orang.

Saat turun pendaki tidak diperbolehkan lintas jalur.

Jadi misalnya naik dari Cemoro Kandhang, maka turun juga lewat sana. Dia mengatakan itu akan memudahkan pendataan petugas.

Dia mengatakan, ancaman di Lawu tak hanya corona. Tapi juga musim kemarau. 

"Karena rawan kebakaran," kata dia.

Hal itu karena sebagian besar tanaman kering dan hampir dua minggu ini tidak turun hujan.

"Tetap hati-hati. Kalau enggak mendesak untuk penghangat tubuh dilarang untuk membuat api unggun. Kalau setelah buat api unggun harus dimatikan total untuk antisipasi kebakaran hutannya," katanya.

Baca juga: Ingin Liburan ke Luar Negeri? Ini 10 Tempat Wisata yang Kembali Dibuka

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Penggunaan Masker Kain

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com