KOMPAS.com - Fenomena langit Gerhana Matahari Cincin (GMC) akan kembali terjadi pada Minggu (21/6/2020) mendatang.
Menurut peneliti dari Pusat Sains Antariksa (Pusainsa) Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan) Emmanuel Sungging, fenomena Gerhana Matahari Cincin di Indonesia hanya terjadi parsial.
Artinya, gerhana yang terjadi tidak akan terlihat secara penuh di Indonesia. Namun, hanya beberapa wilayah Indonesia yang bisa menyaksikan fenomena alam ini.
Agar tidak melewatkan fenomena ini, simak 5 hal yang perlu diketahui dari GMC pada 21 Juni 2020.
GMC akan terjadi pada pukul 13.00 WIB, dengan waktu awal dimulainya gerhana terjadi pada pukul 13.16 WIB di Sabang, Aceh.
Sementara, kota yang waktu mulai gerhananya paling akhir yakni Kepanjen, Jawa Timur, yakni pada pukul 15.19 WIB.
Saat itu, kondisi Matahari, Bulan, dan Bumi berada tepat segaris dan piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada Matahari.
Setelah memasuki masa awal, fenomena gerhana akan mengalami masa puncak.
Adapun masa puncak gerhana ditandai dengan kondisi Matahari yang tampak seperti cincin, gelap di bagian tengah, dan terang di bagian pinggirnya.
Sejumlah daerah di Indonesia pun mengalami masa puncak dengan waktu yang berbeda.
Di Indonesia, wilayah yang akan mengalami puncak gerhana paling awal adalah Sabang, Aceh, yakni pukul 14.34 WIB.
Sementara, wilayah yang akan mengalami waktu puncak paling akhir yakni Kota Agats, Papua pada pukul 17.37 WIT.
Baca juga: Gerhana Matahari Cincin 2020, Kota Mana yang Tak Bisa Melihatnya?
Setelah mengalami masa puncak, gerhana perlahan-lahan selesai atau mengalami akhir kontak.
Di Indonesia, kontak akhir paling awal akan terjadi di Tais, Bengkulu, pada pukul 15.06 WIB, dan paling akhir di Melonguane, Sulawesi Utara pada 17.31 WITA.
Dari perbandingan selisih waktu tersebut, fenomena GMC paling sebentar terjadi di Kepanjen yakni selama 3 menit 17 detik dan paling lama dapat disaksikan di Sabang yakni selama 2 jam 27 menit 11 detik.
Bagi Anda yang tertarik menyaksikan fenomena langit GMC, berikut jadwal waktu terjadi puncak GMC di sejumlah wilayah di Indonesia:
Baca juga: Fenomena Langit Juni 2020: Gerhana Matahari Cincin hingga Komet Lemmon
Di sisi lain, ada sejumlah kota di Indonesia yang tidak dapat menyaksikan fenomena GMC.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), GMC hanya akan melewati 432 pusat kota dan kabupaten di 31 provinsi di Indoensia.
Sementara, yang tidak dapat menyaksikan GMC yakni:
BMKG mengungkapkan, wilayah yang tidak dapat meyaksikan GMC karena nilai magnitudo gerhananya kurang dari 0.
Baca juga: Daftar Wilayah di Indonesia yang Bisa Saksikan Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020
(Sumber: Kompas.com/Ellyvon Pranita, Mela Arnani | Editor: Inggried Dwi Wedhaswary, Shierine Wangsa Wibawa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.