Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedang Tren Gowes, Penjualan Sepeda Laris Manis Saat Pandemi Corona

Kompas.com - 17/06/2020, 15:57 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bersepeda menjadi salah satu pilihan olahraga dan transportasi paling diminati sejak pandemi Covid-19 mewabah di seluruh dunia.

Penjualan sepeda di sejumlah toko di Indonesia juga meningkat, bahkan beberapa toko sampai kehabisan stok.

Seperti yang terlihat di akun Instagram @jelajahsolo yang mengunggah keramaian orang-orang di salah satu toko sepeda di Solo, Jawa Tengah.

Tren bersepeda pun tidak hanya terjadi di kota-kota besar saja, tetapi juga merata ke hampir semua daerah di Indonesia.

Menjelang diberlakukannya cara hidup new normal yang mengimbau orang agar menjaga jarak, banyak orang beralih ke transportasi seperti sepeda, yang memungkinkan mereka tidak terlalu berdekatan dengan orang lain.

Baca juga: Penjualan Sepeda Melonjak di Seluruh Dunia

Gara-gara pandemi

Menurut William Gozali, Brand Director Polygon, ada beberapa faktor yang menyebabkan kegiatan gowes kembali digemari oleh orang-orang.

Pertama, karena orang-orang ingin tetap sehat di tengah pandemi sehingga bersepeda menjadi olahraga yang dinilai aman dan mudah dilakukan oleh semua umur dan kalangan.

Kedua, yakni untuk menghilangkan kejenuhan selama situasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau lockdown, bersepeda menjadi gaya hidup baru yang bisa menghilangkan stres sambil bergaya.

"Di banyak negara sepeda telah menjadi alat transportasi alternative yang terbaik terutama untuk jarak pendek kurang dari 10 kilometer. Selain menjadi alat transportasi juga bisa membuat orang lebih sehat," kata William saat dihubungi Kompas.com (17/6/2020).

Ia berharap bahwa tren bersepeda ke depannya bisa menjadi new normal di berbagai kalangan masyarakat. William juga menuturkan bahwa di kota-kota kecil di Indonesia, sepeda sebenarnya sudah menjadi bagian dari keseharian masyarakat.

Baca juga: Beli Sepeda Rp 64 Juta, Nikita Mirzani: Barang Aku Harus Supermahal

Penjualan sempat turun

Diakui oleh William bahwa penjualan sepeda produksi Polygon sempat mengalami sedikit penurunan pada Maret 2020, ketika kasus virus corona penyebab Covid-19 mulai menggemparkan masyarakat Indonesia.

"Penjualan kami di bulan Maret sempat turun dan baru sekarang kembali ke kondisi normal. Kapasitas produksi kami adalah 700 ribu per tahun dan saat ini sudah kembali normal," kata William.

Untuk tipe sepeda yang paling banyak diminati oleh masyarakat adalah tipe sepeda gunung atau akrab disebut mountain bike (MTB). 

"Kekuataan Polygon adalah di MTB sehinga kita melihat sepeda yang paling banyak diminati adalah jenis MTB tetapi kami juga sudah mulai melihat adanya peningkatan di tipe road bike," kata William. 

Selain itu, William juga menyebut bahwa sepeda sebenarnya sangat cocok sebagai alat transportasi untuk segala usia.

"Ada yang bilang bahwa kalau orang sudah berumur dianjur tidak bersepeda, tetapi dengan kemajuan teknologi sebenarnya banyak sekali jenis sepeda yang cocok untuk tua dan muda," kata William.

Baca juga: Viral Foto Polisi Geser Traffic Cone Jalur Sepeda, Ini Penjelasannya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Tren
Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Tren
Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com