Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sukses Dharavi, Daerah Terpadat di Asia, Kendalikan Virus Corona

Kompas.com - 14/06/2020, 14:04 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dharavi. Pernahkah mendengar nama daerah ini? Dharavi adalah sebuah daerah yang kumuh dan paling padat penduduk se-Asia. Dharavi ada di Mumbai, India.

Sama seperti sejumlah negara yang berpenduduk padat, India, khususnya daerah Dharavi, juga menghadapi tantangan besar dalam menangani virus corona.

Sulitnya penerapan physical distancing merupakan alasan tersendiri mengapa daerah padat penduduk rawan menjadi episentrum penyebaran virus corona.

Namun, kekhawatiran tersebut kini berubah menjadi optimisme di Dharavi.

Dharavi telah beralih dari titik episentrum virus corona ke kisah sukses yang menawarkan model bagi negara-negara berkembang dalam mengatasi pandemi.

Wilayah tersebut memiliki luas area 2,1 kilometer persegi dan dihuni oleh sekitar 1 juta penduduk.

Baca juga: Update Corona di Dunia 7 Juni: 6,9 Juta Infeksi | Kasus Covid-19 India Lampaui Italia

Deteksi dini

Dilansir dari Bloomberg, Minggu (14/6/2020), pihak berwenang sejauh ini telah mendatangi 46.500 rumah di Dharavi sejak April 2020 untuk mengukur suhu dan kadar oksigen warga.

Mereka yang menunjukkan gejala dipindahkan ke sekolah terdekat dan klub olahraga yang diubah menjadi pusat karantina.

Infeksi harian di Dharavi saat ini telah turun sepertiga dibandingkan angka pada awal Mei 2020.

Lebih dari 50 persen pasien pulih, dan jumlah kematian mengalami penurunan drastis.

Terletak di dekat distrik Mumbai, pendekatan Dharavi dalam menangani virus corona bisa menjadi contoh bagi negara berkembang di seluruh dunia, dari Favela, Brazil hingga kota kumuh di Afrika Selatan.

Asisten Komisioner Kota Mumbai yang bertugas memimpin penanganan di Dharavi, Kiran Dighavkar, mengatakan, pilihan yang paling mungkin dilakukan adalah mendeteksi virus sedini mungkin.

"Hampir tak mungkin menerapkan jarak sosial. Satu-satunya pilihan saat ini adalah mendeteksi virus daripada menunggu kasus datang. Kami bekerja secara proaktif, bukan secara reaktif," kata Kiran.

Baca juga: Kisah Rajesh Chouhan, Pekerja Migran India Berjalan Kaki 2.000 Km demi Pulang Kampung

Isolasi ketat

Dharavi, kawasan padat penduduk, di Mumbai, India.Shutterstock/danielholmhansen Dharavi, kawasan padat penduduk, di Mumbai, India.
Menurut Kiran, screening dan pengujian akan terus berlanjut, meski jumlah kasus bertambah.

Tujuannya, menjaga angka kematian bertambah karena deteksi dini sebelum menderita rasa sakit yang lebih parah.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com