Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Warga di Makassar Tolak Rapid Test? Ini Penjelasan Sosiolog

Kompas.com - 11/06/2020, 06:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fenomena penolakan rapid test massal di Kota Makassar muncul ke permukaan di tengah-tengah upaya pemerintah berupaya menekan penyebaran virus corona.

Salah satu penolakan rapid test tersebut terjadi di Kecamatan Tallo.

Selain memasang spanduk bertuliskan menolak rapid test massal, warga Jalan Lembo di Kecamatan Tallo tersebut juga memblokade pintu masuk permukiman pendudukan menggunakan kayu.

Lantas, apa penyebab warga di Makassar melakukan penolakan terhadap tindakan rapid test tersebut?

Menanggapi hal itu, Dosen Sosiologi Universitas Hasanudin (Unhas) Makassar Rahmat Muhammad mengatakan, aksi penolakan di Makassar tentu tidak terjadi begitu saja.

Menurutnya, ada kegalauan yang dihadapi masyarakat dari ketidakpastian informasi yang mereka terima.

"Sebenarnya menolak itu tidak terjadi begitu saja, itulah keputusan yang diambil oleh masyarakat atas kegalauan yang dihadapi dari ketidakpastian info yang mereka terima," ujar Rahmat saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/6/2020).

Baca juga: Viral, Foto Bumbu Indomie Goreng Ada 2 Macam, Ini Penjelasan Indofood

Terkait penolakan yang terjadi, Rahmat mengungkapkan, masyarakat perlu diedukasi atas apa yang terjadi secara terbuka (transparan). Pasalnya saat ini sebagian masyarakat merasa stres dan dihantui oleh informasi yang sering overlap atau tidak jelas.

"Cara berpikir spekulatif masyarakat seolah dapat justifikasi (pembenaran) dari info-info liar atau hoaks untuk saling mencurigai, bahkan tenaga kesehatan pun dicurigai," lanjut Rahmat yang juga anggota Senat Akdemik Unhas ini.

Ia menambahkan, dengan tidak adanya kepercayaan antara masyarakat dengan tenaga kesehatan (nakes), maka masyarakat menjadi berani untuk melakukan penolakan rapid test.

Selain itu, rasa tidak percaya kepada nakes juga dinilai dapat berasal dari informasi hoaks yang acapkali dikonsumsi warga yang tidak selektif dalam memilih informasi.

Baca juga: 32 Dokter Meninggal akibat Covid-19, Mayoritas Bertugas di RS Non-Covid-19

Ketidakpercayaan warga

Di sisi lain, Rahmat mengatakan, masyarakat bersikap curiga dan tidak percaya dengan nakes karena mereka dimungkinkan bisa lebih pintar dan cerdas daripada pemerintah.

Menurutnya, hal tersebut terjadi karena banyaknya saluran informasi yang ada dan mudahya akses internet bagi seluruh kalangan.

Ketika masyarakat merasa lebih pintar dan cerdas, pada saat yang sama informasi hoaks muncul dan berkesesuaian dengan mindset masyarakat.

"Di situlah terjadi pembenaran, masyarakat lebih percaya informasi yang sulit untuk dipertanggungjawabkan," ujar Rahmat.

Baca juga: Soal Rapid Test di Indonesia, Siapa yang Dites dan Bagaimana Prosesnya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com