Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir 80 Persen Kasus Covid-19 Tak Bergejala, Ini Fakta soal OTG

Kompas.com - 08/06/2020, 09:03 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyebut bahwa hampir 80 persen kasus positif Covid-19 yang ditemukan sejauh ini berasal dari orang yang tidak memiliki gejala sama sekali. 

Di Indonesia, kategori orang-orang yang tidak menunjukkan gejala dalam kaitannya dengan Covid-19 telah diatur, termasuk pada kelompok awal.

Dalam dokumen resmi pedoman pencegahan dan pengendalian Covid-19 revisi ke-4 yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan pada 27 Maret 2020, kategori orang tanpa gejala (OTG) masuk ke dalam kelompok pencegahan dan pengendalian Covid-19.

Kategori ini melengkapi dua kategori kelompok awal terkait Covid-19, yaitu orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).

Baca juga: 32 Dokter Meninggal akibat Covid-19, Mayoritas Bertugas di RS Non-Covid-19

Berbeda dengan ODP

Menurut Kemenkes, yang termasuk ke dalam kategori OTG adalah mereka yang tidak menunjukkan gejala tetapi memiliki risiko tertular dari orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

OTG merupakan seseorang yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien positif Covid-19.

Adapun kontak erat yang dimaksud adalah aktivitas berupa kontak fisik maupun berada dalam radius 1 meter dengan pasien yang berstatus PDP atau positif Covid-19.

OTG ini berbeda dengan ODP. 

Pada pemeriksaan awal, OTG tidak menunjukkan gejala sama sekali. Sedangkan ODP sudah memiliki riwayat atau tengah mengalami demam tinggi di atas 38 derajat celsius dan berbagai gejala ringan lainnya.

Baca juga: Waspada Gejala Baru Virus Corona, dari Sulit Berbicara hingga Halusinasi

Dalam pedoman pencegahan dan pengendalian Covid-19 yang dikeluarkan, disebutkan pula orang-orang yang termasuk ke dalam kontak erat yang menjadikan seseorang OTG.

Berikut adalah beberapa kelompok yang rentan menjadi OTG:

  • Petugas kesehatan
  • Orang dalam satu ruangan
  • Orang yang bepergian bersama

Sulit diketahui ciri-cirinya dan dapat dicegah

Pasien orang tanpa gejala (OTG) dan pasien reaktif hasil rapid test Covid-19 melakukan senam pagi bersama relawan dan tenaga medis di Rumah Singgah Karantina Covid-19, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (27/5/2020). Rumah Singgah Karantina Covid-19 ini merawat 33 pasien OTG Covid-19  dan 12 orang reaktif hasil rapid test.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Pasien orang tanpa gejala (OTG) dan pasien reaktif hasil rapid test Covid-19 melakukan senam pagi bersama relawan dan tenaga medis di Rumah Singgah Karantina Covid-19, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (27/5/2020). Rumah Singgah Karantina Covid-19 ini merawat 33 pasien OTG Covid-19 dan 12 orang reaktif hasil rapid test.

Mengutip Kompas.com (8/4/2020), Kepala Kelompok Staf Medik (KSM) Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Dr dr Yusup Subagio Sutanto menyampaikan bahwa sulit untuk mengetahui ciri-ciri para OTG ini.

Sebab, kategori ini tidak menunjukkan gejala-gejala yang dapat dijadikan indikasi.

Namun demikian, ada sejumlah hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terpapar virus corona dari OTG tersebut.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com