Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Benarkah Informasi Tes PCR Tak Bisa Deteksi Virus Corona?

Kompas.com - 06/06/2020, 19:15 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Benarkah tes PCR tidak bisa mendeteksi virus corona?

Ia mengatakan, ada beberapa informasi salah dalam narasi tersebut, ada pula yang perlu diluruskan.

Salah satu informasi salah, kata dr. Tonang, yang menyebutkan bahwa PCR hanya menunjukkan keberadaan virus, tetapi tidak menunjukkan jenis virusnya.

“Salah. PCR mendeteksi suatu urutan genetik yang khas untuk suatu virus. Maka bila PCR memberikan hasil positif, berarti benar ada materi genetik virus yang ditarget tersebut. Bukan virus yang lain,” kata Tonang, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (6/6/2020).

Tonang menjelaskan, PCR mendeteksi RNA dari virus yang merupakan materi genetik virus.

RNA yang dideteksi oleh PCR adalah mendeteksi urutan genetik yang khas untuk virus.

“RNA yang dideteksi oleh PCR bisa dari virus hidup, bisa juga dari virus yang sudah mati. Mengapa? Karena materi genetik memang masih ada beberapa saat setelah virusnya mati,” ujar dia.

Benarkah jika rapid test reaktif bisa dianggap hasilnya pasti positif Covid-19?

Informasi lain yang menurutnya juga tidak tepat adalah keterangan terkait rapid test yang menyebut:

“Jika antibodi muncul/reaktif dianggap ada virus atau bakteri.. Tapi gak tau itu virus/bakteri apa.. Itu sudah dianggap hasilnya positif”.

Tonang mengatakan, informasi itu juga salah.

“Antibodi terhadap suatu virus tentu timbul karena tubuh terinfeksi virus tersebut. Hasilnya disebut reaktif karena antibodi adalah hasil reaksi tubuh terhadap infeksi virus tersebut,” kata Tonang.

Ia menjelaskan, rapid test untuk Covid-19 diciptakan sebisa mungkin mampu mendeteksi antibodi yang muncul akibat Covid-19.

“Jadi rapid test itu memiliki probe yang menangkap hanya protein dengan susunan asam amino tertentu. Tentu dipilih susunan yang sekhas mungkin. Meskipun tadi ada beberapa virus yang memang sangat mirip seperti SARS dan MERS-CoV,” papar Tonang.

Tonang juga mengatakan, pemeriksaan rapid test harus melihat latar belakang riwayat kesehatan, kondisi gejala, agar hasilnya makin akurat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com