Saat ini, usap hidung adalah sumber utama untuk tes di Jepang, tetapi ini dapat membuat petugas medis terkena batuk dan bersin pada saat pengumpulan.
Oleh karena itu, diperlukan bagi mereka untuk mengenakan alat pelindung penuh.
Menurut kementerian kesehatan Jepang, tes berbasis air liur dapat diberikan kepada mereka yang memiliki gejala hingga sembilan hari.
"Ini akan sangat mengurangi beban pada pasien dan juga beban yang datang dengan langkah-langkah pencegahan infeksi pada bagian dari lembaga pengumpulan sampel," Menteri Kesehatan Katsunobu Kato.
Baca juga: CDC Tambahkan 6 Gejala Baru Virus Corona, Apa Saja?
Petugas keamanan Zimbabwe telah membersihkan pusat kota Harare, pihak berwenang memperkuat pembatasan untuk memerangi penyebaran virus corona setelah lonjakan kasus baru.
Menggunakan pengeras suara, polisi berkeliling memberitahu orang-orang untuk meninggalkan kota dan pulang.
Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan selain pekerja layanan penting, masyarakat yang tidak berkepentingan harus tinggal di rumah.
Sebelumnya, kasus virus corona di Zimbabwe kembali melonjak dari 34 kasus menjadi 203 pada Selasa (2/6/2020).
Adapun sebagian besar kelompok yang menyumbangkan kasus adalah warga yang kembali dari luar negeri.
Baca juga: Waspada Gejala Baru Virus Corona, dari Sulit Berbicara hingga Halusinasi
Masih dari sumber yang sama, Spanyol melaporkan tidak ada kasus kematian baru karena Covid-19 sejak Minggu (31/5/2020).
Sehingga, total jumlah kematian secara kumulatif tidak mengalami perubahan yakni 27.127 kematian.
Sementara itu, untuk penambahan kasus baru terkonfirmasi ada sebanyak 137 sehingga menjadi 239.932.
Baca juga: Bukan China, India Jadi Episentrum Baru Virus Corona di Asia