Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: 2 Juni 1897, Kelahiran Tan Malaka

Kompas.com - 02/06/2020, 12:02 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 123 tahun lalu, tepatnya 2 Juni 1897, Tan Malaka lahir, yang kelak menjadi salah satu tokoh penting dalam pergerakan nasional Indonesia.

Tan Malaka adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia dan pendiri Partai Murba.

Berdirinya Republik Indonesia disebut-sebut terinspirasi dari tulisannya yang berjudul Naar de Republiek Indonesia (1925).

Kisah hidup Tan Malaka penuh cerita.

Dia menyuarakan perjuangan kemerdekaan Indonesia lewat tulisan, berperang di medan pertempuran, bicara pada forum internasional demi nasib rakyat Indonesia, dan sempat berkali-kali keluar masuk penjara.

Tan Malaka juga sempat mengalami nasib menjadi pelarian akibat diburu Interpol dan polisi kolonial.

Namun, Tan Malaka justru gugur setelah dieksekusi tembak oleh tentara Republik yang turut dirintisnya.

Baca juga: Mengenang Perjalanan Bongkahan Tanah Makam Tan Malaka, dari Kediri ke Sumatera

Pernah sekolah di Belanda

Melansir Kompas TV, Tan Malaka lahir dengan nama Sutan Ibrahim. Nama Tan Malaka berasal dari gelarnya, yakni Datuk Sutan Malaka.

Dia lahir di Suliki, Sumatera Barat, dari pasangan HM. Rasad dan Rangkayo Sinah.

Pada tahun 1908, Tan masuk ke Kweekschool (sekolah guru) di Bukit Tinggi.

Tan Malaka adalah murid yang cerdas, meskipun kadang-kadang bandel. Di sekolah ini, ia mendapat pelajaran bahasa Belanda.

Salah seorang gurunya, GH Horensma, terkesan dengan kecerdasan Tan. Horensma kemudian menyarankan Tan untuk bersekolah di Belanda.

Selama enam tahun, Tan Malaka menempuh pendidikan di Belanda. Di negara itu, ia justru larut dalam pergerakan kaum kiri dan menemukan minatnya pada Revolusi Oktober di Rusia serta membaca buku-buku Marxis.

Menjadi agen Komintern

Melansir Britannica, ketika kembali pada tahun 1919 dari Eropa, Tan Malaka mulai mendukung pergerakan doktrin Komunis.  

Tahun berikutnya, Tan Malaka berusaha mengubah pemogokan pegawai pegadaian pemerintah menjadi pemogokan umum.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com