Inilah yang memberi efek tinggi yang menyenangkan.
Dalam hippocampus, THC mengubah cara memproses informasi, sehingga penilaian mungkin terganggu. Hippocampus bertanggung jawab atas ingatan, jadi mungkin juga sulit untuk membentuk ingatan baru ketika sedang tinggi.
Perubahan juga terjadi di otak kecil dan ganglia basal, area otak yang berperan dalam gerakan dan keseimbangan. Ganja dapat mengubah keseimbangan, koordinasi, dan respons refleks.
Dosis ganja yang sangat besar atau THC konsentrasi tinggi dapat menyebabkan halusinasi atau delusi.
Baca juga: INFOGRAFIK: Di Balik Ganja yang Melenakan...
Menurut NIDA, ada hubungan antara penggunaan ganja dan beberapa gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.
Pengunaan ganja harus dihindari jika menderita skizofrenia, karena dapat memperburuk gejala.
Pada beberapa orang, ganja dapat menyebabkan kecemasan, termasuk lekas marah, susah tidur, dan kehilangan nafsu makan.
Pada orang yang lebih muda dari 25 tahun, yang otaknya belum sepenuhnya berkembang, ganja dapat memiliki dampak yang bertahan lama pada proses berpikir dan memori.
Menggunakan ganja saat hamil juga dapat memengaruhi otak bayi yang belum lahir. Anak bisa memiliki masalah dengan ingatan, konsentrasi, dan keterampilan memecahkan masalah.
THC dapat mempengaruhi sistem kekebalan. Studi melibatkan hewan menunjukkan bahwa THC dapat merusak sistem kekebalan tubuh, membuat lebih rentan terhadap penyakit.
Baca juga: Perlu Diperhatikan, Efek Buruk Ganja terhadap Tubuh dan Otak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.