Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

60 Mal di Jakarta Akan Dibuka Lagi, Indef: Bisa PSBB Lagi!

Kompas.com - 28/05/2020, 18:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebanyak 60 mal atau pusat perbelanjaan di Jakarta akan kembali beroperasi pada 5 Juni mendatang.

Dilansir Kontan.id, Senin (25/5/2020), Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DPD DKI Jakarta Ellen Hidayat mengatakan pembukaan mal sudah sesuai Pergub No. 489 Tahun 2020.

Sementara itu ada 4 mal lain yang baru dibuka pada 8 Juni mendatang di Jakarta.

Terkait dengan pembukaan puluhan mal di Jakarta tersebut, Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan pembukaan mal tersebut berpotensi meningkatkan penularan virus corona atau Covid-19.

"Dengan pembukaan mal di tengah pandemi ini, potensi penularannya masih tinggi," katanya pada Kompas.com, Kamis (28/5/2020).

Kendati demikian, sisi positif pembukaan mal tersebut yakni kembali mengeliatnya kegiatan ekonomi. Diharapkan dengan adanya pembukaan mal tersebut, maka sektor-sektor informal akan mengikuti.

Contoh konkritnya yakni, dengan dibukanya mal maka pedagang-pedagang asongan akan ikut membuka dagangan di sekitar mal. Sehingga mereka bisa mendapatkan penghasilan, meski belum tentu daya beli masyarakat masih tinggi.

Baca juga: Pembukaan PSBB, Ancaman Klaster Baru Covid-19 hingga Perlunya Pelacakan Kontak

Mendorong PSBB lagi

Penumpang dengan berjaga jarak duduk di kereta MRT tujuan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (27/5/2020). Presiden Joko Widodo menginstruksikan Panglima TNI untuk mengerahkan personelnya dalam menertibkan masyarakat selama pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar ( PSBB) untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Penumpang dengan berjaga jarak duduk di kereta MRT tujuan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (27/5/2020). Presiden Joko Widodo menginstruksikan Panglima TNI untuk mengerahkan personelnya dalam menertibkan masyarakat selama pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar ( PSBB) untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

Enny memperingatkan pemerintah untuk memperhitungkan plus minus dari pembukaan mal. Pasalnya apabila terjadi peningkatan kasus Covid-19 yang sangat signifikan, justru dampak ekonominya jauh lebih besar.

"Misalnya terjadi lonjakan yang besar lagi malah mendorong diadakannya PSBB lagi, kalau enggak ya kapasitas rumah sakit. Ini yang harus diperhitungkan," katanya lagi.

Dia menambahkan, new normal di Indonesia terjadi di tengah pandemi, bukan pasca-pandemi. Tak seperti negara-negara lain yang kurvanya mulai menurun.

Oleh karena itu dengan adanya pembukaan mal, juga harus disertai penegakan protokol Covid-19, terutama di middle area.

Middle area maksudnya area di tengah-tengah antara rumah dan mal atau tempat-tempat yang dilewati masyarakat yang hendak ke mal.

Baca juga: Para Ahli Teliti Gejala-gejala Langka Virus Corona, Apa Saja?

Seorang Petugas gerai pakaian di Mall Epicentrum Lombok, Selasa (19/5/2020) mengecek suhu tubuh balita yang dibawa ibunya belanja baju lebaran. Meskipun memakai masker anak anak rentan tertular covid19.FITRI R Seorang Petugas gerai pakaian di Mall Epicentrum Lombok, Selasa (19/5/2020) mengecek suhu tubuh balita yang dibawa ibunya belanja baju lebaran. Meskipun memakai masker anak anak rentan tertular covid19.

Misalnya mereka menggunakan transportasi umum. Biasanya terjadi kerumunan. Maka protokol Covid-19 juga harus ditegakkan di sana.

"Pemerintah hanya mengimbau di mal menggunakan protokol Covid-19, tapi yang di transportasi publik siapa yang bertanggungjawab?" kata Enny.

Dia menambahkan, di Jakarta jika mal kembali dibuka pasti akan ramai. Tak hanya di mal tapi juga di transportasi umum.

Sehingga perlu dipikirkan untuk menambah gerbong atau solusi lainnya.

Enny menyarankan agar pemerintah konsisten dengan kebijakannya. Pembukaan mal terlihat seperti aturan satu sisi.

Hal itu sama seperti pemerintah melarang mudik dan berkerumun, tapi pemerintah membuat konser, membuka jalur penerbangan, dan sebagainya.

"Jadi inkonsistensi kebijakan seperti ini yang menimbulkan kegaduhan dan tidak selesai-selesai kita mikirkan Covid-19 nya," kata Enny.

Baca juga: Indonesia Terserah, Kebijakan Plin-plan, dan Pembiaran Negara...

Semestinya pembukaan bertahap

Pembeli menggunakan masker saat belanja kebutuhan pokok di supermarket AEON Mal Serpong, Tangerang, Banten, Selasa (26/5/2020). Pemerintah Indonesia bersiap menerapkan tatanan baru (new normal) dalam waktu dekat. Salah satunya dengan mulai membuka pusat perbelanjaan secara bertahap di bulan Juni mendatang.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pembeli menggunakan masker saat belanja kebutuhan pokok di supermarket AEON Mal Serpong, Tangerang, Banten, Selasa (26/5/2020). Pemerintah Indonesia bersiap menerapkan tatanan baru (new normal) dalam waktu dekat. Salah satunya dengan mulai membuka pusat perbelanjaan secara bertahap di bulan Juni mendatang.

Menurut Enny, seharusnya sektor-sektor yang dibuka adalah sektor-sektor produksi terlebih dahulu, yaitu tempat bekerja. Misalnya seperti pabrik, kantor, dan sebagainya.

Hal itu agar masyarakat mempunyai penghasilan. Dengan penghasilan itulah mereka memiliki daya beli. Baru mal-mal dibuka.

Jika mal-mal dibuka dulu, sementara masyarakat belum punya daya beli, maka sama saja.

Selain itu, pembukaan mal tidak berarti akan berdampak pada masyarakat kecil. Hal itu karena mal-mal lebih menyasar kepada kalangan menengah ke atas.

Enny menduga yang diharapkan pemerintah adalah langsung ada dampak spending, konsumsi rumah tangga.

"Tapi yang menjadi persoalan yang mendorong konsumsi rumah tangga drop kan 40 persen terbawah yang kehilangan pekerjaan," tuturnya.

Sehingga menurut Enny, semestinya pembukaan bertahap dan kini belum saatnya membuka mal.

Baca juga: Video Viral Warga Berebut Masuk Mal, Psikolog: Banyak yang Sudah Sampai Titik Jenuh dan Bosan

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Syarat Pengurusan SIKM Wilayah DKI Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com