KOMPAS.com - Setelah satu bulan menjalankan ibadah puasa Ramadhan, tibalah saatnya perayaan hari raya Idul Fitri.
Hari raya Idul Fitri dimaknai oleh umat Islam sebagai penanda hari kemenangan karena telah berhasil "mengalahkan" hawa nafsu dan godaan-godaan selama berpuasa.
Berbicara mengenai hari raya Idul Fitri, banyak masakan-masakan yang begitu spesial atau khas mewarnai tibanya hari kemenangan tersebut.
Tak jarang, beberapa masakan-masakan itu hanya dibuat hanya pada saat perayaan Hari Raya Idul Fitri saja.Baca juga: Ini yang Terjadi pada Tubuh apabila Kebanyakan Makan Saat Sahur...
Lantas, apa saja masakan-masakan tersebut?
Makanan ini adalah salah satu yang terfavorit dan tak boleh absen saat hari raya Idul Fitri tiba.
Makanan berbahan beras yang dibungkus dalam anyaman daun kelapa muda ini akan dipotong-potong dan disajikan bersama hidangan wajib lainnya seperti opor ayam.
Diberitakan Kompas.com, (25/6/2017), ketupat berasal dari dari masa hidup Sunan Kalijaga, tepatnya di masa syiar Islamnya pada abad XV hingga XVI.
Sunan Kalijaga menjadikan ketupat sebagai budaya sekaligus filosofi Jawa yang berbaur dengan nilai ke-Islaman.
Masyarakat Jawa dan Sunda menyebut ketupat sebagai kupat yang berarti ngaku lepat atau mengakui kesalahan.
Baca juga: Melihat Makna Ketupat sebagai Fenomena Kebudayaan Indonesia...
Selain ketupat, masakan khas lain di hari raya Idul Fitri adalah opor ayam.
Opor ayam adalah menu berkuah (santan) dengan isi daging ayam dan bumbu rempah.
Paduan antara potongan daging ayam yang empuk dengan gurihnya kuah santan dan wanginya aroma bumbu menjadikan opor ayam salah satu menu andalan saat Idul Fitri.
Santan yang kental adalah salah satu kunci sedap dan gurihnya sajian opor ayam ini.