Nafamostat dan Camostat
Nafamostat dan camostat adalah inhibitor protease serin yang disetujui di Jepang untuk digunakan melawan pankreatitis pada manusia.
Camostat sebelumnya ditemukan secara in vitro untuk memblokir masuknya SARS-CoV dengan bertindak sebagai antagonis pada serine protease TMPRSS2, dan para peneliti percaya baik nafamostat dan camostat dapat memiliki efek yang sama dalam menghambat SARS-CoV-2.
Secara in vitro, keduanya telah ditemukan untuk memblokir masuknya SARS-CoV-2 ke dalam sel, meskipun satu studi pra cetak melaporkan bahwa nafamostat menghambat masuknya sel virus dengan efisiensi kira-kira 15 kali lipat lebih tinggi dari pada camostat.
Famotidine
Famotidine dianggap memiliki kemungkinan untuk mengikat protease seperti papain yang dikodekan oleh genom SARS-CoV-2 dan diketahui penting sebagai sarana masuknya SARS-CoV.
Namun, tidak satu pun dari hasil uji sel yang sejauh ini mendukung hipotesis itu, kata Robert Malone, seorang konsultan biodefense yang berbasis di Virginia yang menguji efektivitas famotidine.
Malone mengatakan timnya antusias dengan obat ini karena biayanya yang murah, efek samping rendah, dan ketersediaannya yang melimpah.
Baca juga: WHO Peringatkan Negara Afrika soal Gunakan Obat Herbal untuk Pasien Corona
Umifenovir
Umifenovir adalah molekul indol-turunan kecil yang dilisensikan untuk digunakan hanya di Rusia dan Cina sebagai profilaksis untuk virus influenza A dan B.
Obat ini dianggap oleh beberapa orang memiliki sifat anti-virus spektrum luas, meskipun bukti bahwa efek menguntungkannya bagi kesehatan manusia masih diperdebatkan.
Sebuah penelitian yang membandingkannya dengan lopinavir atau ritonavir menemukan bahwa umifenovir lebih efektif dalam mengurangi viral load pada pasien.
Nitazoxanide
Nitazoxanide adalah thiazolide yang digunakan sebagai anti-infeksi dan ampuh pada infeksi parasit, bakteri dan virus.
Pada infeksi virus, seperti infeksi dari MERS-CoV, ia bertindak dengan memblokir pematangan protein N nukleokapsid virus yang meningkatkan produksi partikel virus.