KOMPAS.com - Hari Raya Lebaran 2020 tinggal beberapa hari lagi. Informasi seputar Hari Raya Keagamaan Umat Islam tersebut masih menarik perhatian pembaca.
Salah satunya adalah mengenai jadwal libur Lebaran dan Cuti Bersama tahun 2020. Pemerintah memang menggeser jadwal Cuti Bersama pada Lebaran 2020 ke akhir tahun lantaran wabah corona dan memerintahkan masyarakat untuk tidak mudik.
Jadwal Cuti Bersama digeser pada akhir tahun 2020.
Berita mengenai ini menjadi salah satu berita yang banyak dibaca di laman Tren pada Minggu (17/5/2020) hingga Senin (18/5/2020) pagi.
Selengkapnya, berikut berita populer Tren:
Cuti bersama Lebaran pada Mei digeser ke akhir tahun yakni 28 hingga 31 Desember 2020.
Semula, jadwal cuti bersama Lebaran diangka 26 hingga 29 Mei 2020. Sehingga, libur Idul Fitri Tahun 2020 tetap pada 24-25 Mei 2020.
"Tambahan cuti bersama hari raya Idul Fitri yang semula tanggal 26-29 Mei 2020, dicabut dan digeser ke akhir tahun pada tanggal 28-31 Desember 2020," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, pemerintah telah menambah jumlah cuti bersama selama empat hari, di mana yang seharusnya 20 hari menjadi 24 hari.
Baca ulasan lengkapnya di sini:
Catat, Ini Jadwal Lengkap Libur dan Cuti Bersama Lebaran 2020!
Baca ulasan lengkapnya di sini:
Sejumlah Pasien Infeksi Virus Corona Alami Gejala Berminggu-minggu, Apa yang Dirasakan?
Berbagai kritik dilayangkan kepada pemerintah karena kebijakan-kebijakan yang kerap berubah dan dianggap memberikan kelonggaran bagi pergerakan masyarakat di saat pandemi virus corona.
Yang kini banyak disoroti banyaknya orang yang melakukan perjalanan jelang Lebaran ke daerah asalnya setelah pemerintah mengoperasikan kembali berbagai moda transportasi umum.
Salah satu kritik dilontarkan melalui media sosial sehingga menjadi trending dengan tagar #IndonesiaTerserah.
Simak ulasan lengkapnya di sini:
[POPULER TREN] Indonesia Terserah | Dunia yang Berubah Pasca-pandemi Virus Corona
Indonesia Terserah, Kritik untuk Pemerintah dan Pengingat untuk Kita Semua...
Berbagai teori konspirasi terkait virus corona penyebab penyakit Covid-19 banyak muncul ke permukaan. Mulai disebut-sebut bisa menyebar melalui jaringan 5G, hasil rekayasa dan senjata bilogis.
Sebelumnya, artis Deddy Corbuzier dan rapper Young Lex sempat membahasnya dalam sebuah acara podcast di kanal youtube milik Deddy.
Tak hanya di kanal Deddy, pembahasan mengenai teori konspirasi juga beredar luas di masyarakat, bahkan kalangan internasional.
Baca informasi selengkapnya di sini:
Benarkah Virus Corona Rekayasa dan Pembuat Vaksin Diuntungkan?
India kini telah mencatatkan lebih banyak kasus infeksi virus corona daripada China dengan 90.927 kasus dan 2.872 kematian, berdasarkan data hingga Sabtu (16/5/2020).
Sebagian besar kasus infeksi di India terdapat di kota-kota besarnya yang menjadi pusat kegiatan ekonomi.
Dilansir dari Straits Times, Sabtu (16/5/2020), hampir sepertiga kasus di India tercatat di ibu kota Delhi yang memiliki populasi 19 juta jiwa.
Baca informasi selengkapnya di sini:
Bukan China, India Jadi Episentrum Baru Virus Corona di Asia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.