KOMPAS.com - Orang-orang bertanya-tanya kepada para dokter tentang bagaimana rasanya berada di garis depan.
Meski maksudnya baik, ternyata mereka salah. Asisten dokter dengan spesialisasi perawatan kritis jantung di Atlanta Kyle S. Briggs menulis di Medical News Today, Senin (27/4/2020).
Dia mengaku tidak di garis depan. Sebaliknya, sebagai seorang yang tidak pernah meninggalkan ICU, dia adalah garis pertahanan terakhir.
"Saya berada di garis terakhir, di mana banyak orang secara tragis tidak selamat," kata Briggs.
Dia bagian dari tim yang menangani pasien paling sakit di rumah sakit.
Pasiennya membutuhkan mesin invasif dan obat untuk mempertahankan kadar oksigen yang tepat dalam darah mereka agar tetap hidup.
Baca juga: Saat AS Mulai Distribusikan Remdesivir untuk Pasien Covid-19 di 6 Negara Bagian...
Dia menceritakan beberapa orang mengalami kegagalan organ multisistem dan membutuhkan mesin untuk mengendalikan pernapasan dan fungsi jantung atau ginjal.
Orang-orang itu membutuhkan perawatan yang menyeluruh, bijaksana, dan terperinci. Konsentrasi luar biasa diperlukan setiap saat untuk memastikan keselamatan semua orang.
"Hal-hal terburu-buru menempatkan tidak hanya pasien saya tetapi juga tim saya dan saya sendiri beresiko," katanya lagi.
Briggs berharap bahwa jumlah pasien tidak meningkat mendadak sehingga membuat tenaga medis kewalahan.
Realita di kalangan para tenaga medis adalah dalam situasi ekstrem, mereka tidak bisa mengurus semua orang pada saat bersamaan.
Baca juga: Gejala Baru Virus Corona, Muncul Ruam pada Kaki Pasien Positif Covid-19
Virus itu sudah membunuh orang, meskipun tenaga medis sudah maksimal dan sumber daya lengkap.
Briggs mengatakan laju kasus baru semakin cepat dengan semakin banyak pasien datang.
"Ketakutan terbesar saya adalah orang-orang akan mati karena waktu, sumber daya, dan fasilitas kami sangat kewalahan," ungkapnya.
Jumlah dan persentase kematian mungkin bukan hal yang mengerikan. Tapi wajah para pasien dan ekspresi orang-orang yang mereka cintai meninggalkan dampak yang lama bahkan abadi.
Timnya berkomitmen pada profesi meski dalam bahaya. Bahkan dalam kondisi kekurangan peralatan perlindungan pribadi.
Beberapa dari para tenaga medis tidak pulang selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan untuk menjaga keamanan keluarga dan anggota masyarakat.
Mengenai siapa yang berada di garis depan, Briggs mengatakan dalam kalimat pertanyaan.
"Siapa yang mengendalikan orang-orang yang datang melalui pintu kami? Anda. Anda adalah garis depan dan Anda memainkan peran penting dalam bagaimana virus ini menyebar," katanya.
Menurutnya warga masyarakat memiliki peran penting dalam memperlambat proses penyebaran virus corona di seluruh dunia. Garis depan ada di mana-mana.
Lalu bagaimana caranya? Menurutnya semua tanpa memandang usia, semestinya tetap berada di rumah.
Baca juga: Work from Home, Berikut Tips Lindungi Keluarga Anda di Rumah dari Virus Corona