Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Perkembangan 10 Calon Vaksin Virus Corona di Dunia

Kompas.com - 11/05/2020, 19:00 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

Perusahaan mengatakan inokulasi dapat menetralkan berbagai jenis virus.

CanSino Biologics

Perusahaan CanSino Biologics yang terdaftar di Hong Kong bekerja bersama dengan militer China untuk mengembangkan vaksin. Vaksin ini memulai percobaan manusia di Wuhan.

Sanofi dan GlaxoSmithKline

Sanofi adalah teknologi pengujian yang sudah digunakan dalam suntikan flu, dengan Glaxo menyediakan beberapa bahan. Uji coba pasien dapat dimulai pada paruh kedua tahun ini.

Imperial College London

Peneliti Imperial College London telah menerima dana untuk proyek vaksin mereka dan bertujuan untuk memulai uji klinis pada bulan Juni.

Baca juga: 3 Alasan Mengapa Pembuatan Vaksin Corona Butuh Waktu yang Lama

China National Biotec

Pembuat obat-obatan milik negara China mulai melakukan uji coba pada manusia yang dikendalikan plasebo pada bulan April.

Oxford University dan AstraZeneca AstraZeneca

Mereka telah setuju untuk melakukan inokulasi eksperimental yang dikembangkan oleh para peneliti di Oxford. Sudah dipelajari pada manusia, itu bisa mencapai uji tahap akhir pada pertengahan tahun.

BioNTech dan Pfizer

Duo Jerman dan Amerika meluncurkan uji klinis vaksinnya di AS dan Eropa.

Jika berhasil dan disetujui oleh regulator, pembuat obat dapat mulai mendistribusikan suntikan berdasarkan penggunaan darurat pada musim gugur.

Tahapan uji coba ilmiah vaksin virus corona:

  • Uji coba pada manusia fase I, Anda hanya menguji keamanan (apakah perawatan atau vaksin menyebabkan kerusakan?)
  • Fase II, para ilmuwan mulai menguji 'kemanjuran' pada sejumlah kecil orang - apakah vaksinnya berfungsi?
  • Uji coba fase III melibatkan pengujian efikasi pada ratusan atau ribuan orang.

Baca juga: Ada 90 Vaksin Covid-19 yang Diteliti, Berikut Desain dan Lama Pengerjaannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com