Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suka Minum Coca-Cola? Ini Kisah Penemunya, John Pemberton

Kompas.com - 10/05/2020, 19:23 WIB
Virdita Rizki Ratriani

Penulis

KOMPAS.com - Coca-Cola menjadi salah satu minuman paling tenar di seluruh dunia.

Minuman ini banyak digemari oleh berbagai kalangan dan biasa disajikan di momen-momen tertentu seperti ulang tahun.

Di balik Coca-Cola, terdapat nama John Stith Pemberton yang menemukan minuman ini.

Lantas, seperti apa kisah John Pemberton saat menemukan Coca-Cola?

Sekolah farmasi dan kedokteran 

Melansir Kompas.com, 21 Agustus 2018, John Stith Pemberton lahir pada 8 Juli 1831 di Knoxville, Georgia.

Dia menghabiskan masa kecilnya di kota Roma, di kaki bukit Appalachia, Georgia. Ayahnya bernama James C Pemeberton dan ibunya, Martha L Gant.

Di kota Roma itulah dia bersekolah, sampai akhirnya memilih menempuh pendidikan di Reform Medical College of Georgia, mengambil jurusan bidang farmasi dan kedokteran.

Dia dilatih sebagai "steam doctor" oleh dokter sekaligus herbalis Samuel Thomson.

Baca juga: Bantu Atasi Pandemi Corona, Coca-Cola Donasikan Rp 10 Miliar ke PMI

Steam doctor merupakan istilah bagi perawatan medis dengan herbal dan mandi uap untuk membantu pasien terbebas dari penyakit dengan berkeringat banyak.

Pemberton mampu menyabet gelar pada usia 19 tahun. Kemudian, dia memperoleh gelar farmasi yang lebih konvensional di Philadelphia.

Kemudian, dia bertemu dengan seorang mahasiswi Wesleyan College di Macon bernama Ann Eliza Clifford Lewis.

Keduanya menikah pada 1853 dan memiliki seorang putra, Charles Ney Pemberton, setahun kemudian dan tinggal di Pemberton House di Columbus.

Baca juga: Cegah Corona, Coca-Cola Amatil Batasi Perjalanan Semua Karyawannya

Rintis bisnis bahan baku obat-obatan farmasi

Pemberton membuka bisnis grosir dan eceran bahan baku obat-obatan farmasi yang dijual di apotek dan gerai pameran obat.

Binisnya terbukti sukses besar, hingga akhirnya dia direkrut menjadi tentara selama Perang Saudara di AS. Namun, pada 1856, Pemberton menderita luka yang amat menyakitkan akibat perang pada 1865.

Banyak veteran perang menggunakan morfin utnuk mengurangi rasa sakit akibat luka-luka. Pemberton menjadi kecanduan morfin. Sebagai ahli kimia, dia memutuskan untuk menemukan obat untuk mengatasi kecanduannya.

Awalnya, dia menemukan obat penghilang rasa sakit tanpa kandungan opium. Kemudian, lahirlah formula yang dikenal sebagai "Pemberton's French Wine Coca".

Formula itu mengandung ekstrak dari daun koka meski dalam jumlah yang terbatas. Pada akhirnya, penggunaan daun koka dihilangkan sepenuhnya.

Baca juga: Cegah Corona, Coca-Cola Amatil Batasi Perjalanan Semua Karyawannya

Pada, 1885, Pemberton's French Wine Coca diluncurkan di Atlanta. Minuman ini berguna untuk mengatasi sakit kepala, kecanduan morfin, membantu mental, dan obat penguat saraf.

Pemberton's French Wine Coca berkembang menjadi Coca-Cola setelah munculnya larangan alkohol beredar di Atlanta pada 1886.

Dengan menggunakan laboratorium di rumah, dia menghabiskan waktunya untuk mencari formula untuk membuat sampel sirup bebas alkohol, yang kemudian dikirim ke apotek untuk diuji.

Pada Mei 1886, formula terakhirnya siap dijual dalam bentuk sirup di Atlanta's Jacob Pharmacy. Sirup dicampur dengan air dan dijual dengan harga eceran lima sen.

Kemudian, seorang petugas farmasi membuat penyempurnaan cemerlang menggantikan air biasa dengan air soda. Pemberton kemudian mendirikan perusahaan dan menunjuk putranya bertanggung jawab atas produksi.

Melalui kerja sama dengan rekan bisnisnya, Frank Robinson, maka lahirlah produk bernama Coca-Cola. Logo antik yang masih digunakan sampai sekarang pun diluncurkan pada masa itu.

Baca juga: Wakai Luncurkan Koleksi Kolaborasi dengan Coca Cola

Taknikmati keuntungan

Pemberton harus menghabiskan dana senilai 70 dollar AS untuk memproduksi Coca-Cola, nyatanya penjualan minuman tersebut pada tahun pertamanya hanya 50 dollar.

Dia pun mencoba membantu upaya pemasaran dengan membagikan kupon minuman gratis dan mengiklankan Coca-Cola dengan spanduk, plakat, dan sebagainya.

Namun, dia tidak pernah memperoleh keuntungan dari penemuannya. Pemberton terpaksa menjual dua pertiga sahamnya di perusahaan kepada investor lain saat menderita kanker. 

Dia menyisakan sisa saham di perusahaan untuk putranya. Namun, kebutuhan uang yang mendesak kemudian membuat mereka harus menyerahkan semua saham perusahaan.

Menjelang akhir hayatnya, Pemberton terus memperbaiki formula Coca-Cola. Pemberton menghembuskan napas terakhirnya pada 16 Agustus 1888 di usia 57 tahun dan meninggalkan istrinya dalam kondisi keuangan yang sulit.

Baca juga: Setelah KFC, Kini Coca-Cola Kerja Sama dengan Pizza Hut

(Sumber: Kompas.com/ Veronika Yasinta | Editor: Veronika Yasinta)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com