Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airy Tutup, Ini Daftar 6 Perusahaan yang PHK Karyawan karena Corona

Kompas.com - 08/05/2020, 15:23 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

Pihaknya juga memastikan bahwa karyawan yang dirumahkan hanya bersifat temporer.

Ia menjelaskan saat ini total terdapat 100 gerai tidak beroperasi. Sementara, sisanya tutup sebagian untuk layanan dine-in.

Baca juga: Menyusul McDonalds, KFC Tutup Gerai di Inggris

4. STOQO

STOQO Teknologi Indonesia, sebuah platform online yang memasok bahan-bahan segar ke outlet makanan, dikabarkan tutup.

Penutupan STOQO menambah daftar panjang perusahaan yang terdampak negatif akibat pandemi virus corona.

Keterangan penutupan ini juga disampaikan dalam situs resminya.

"Dengan berat hati, kami mengumumkan bahwa STOQO telah berhenti beroperasi," tulisnya.

Bisnis ini telah dibangun sejak 2017 dan menjual berbagai kebutuhan, mulai dari telur, cabai, hingga bubuk kopi. 

"Namun, situasi yang dipicu oleh pandemi Covid-19 telah menyebabkan penurunan pendapatan secara drastis bagi kami" tulis STOQO dalam laman resminya. 

Baca juga: Airy Rooms Gulung Tikar, Ini Penyebabnya

5. Airy

Airy merupakan salah satu perusahaan yang menghentikan operasionalnya secara permanen di tengah pandemi virus corona ini.

Pihak Airy mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah mengancam keberlangsungan hampir seluruh sektor bisnis, terutama pariwisata.

"Kami telah melakukan upaya terbaik untuk mengatasi dampak bencana ini. Namun, mengingat penurunan yang signifikan dan pengurangan sumber daya manusia yang kami miliki saat ini, kami telah memutuskan untuk menghentikan bisnis secara permanen" kata perusahaan dalam emailnya sebagaimana dikutip Tech In Asia, Kamis (7/5/2020).

"Atas alasan ini, setelah 31 Mei 2020, kami tidak dapat menyediakan layanan lagi untuk semua mitra kami" tambah Airy.

Baca juga: Kiprah Airy Rooms, Dirintis 2015, Tutup Permanen 31 Mei 2020 akibat Pandemi Corona

6. Airbnb

Airbnb juga akan merumahkan 1.900 orang karyawannya atau setara dengan 25 persen dari total jumlah pekerja Airbnb saat ini.

Dalam memo yang disebar ke karyawan, CEO Airbnb Brian Chesky mengatakan, keputusan tersebut diambil karena pemasukan Airbnb turun drastis akibat pandemi virus corona. 

Pemasukan Airbnb tahun ini diprediksi hanya separuh dari total pemasukan pada 2019 lalu. Banyaknya kebijakan berdiam diri di rumah membuat Airbnb menerima banyak pembatalan pesanan kamar.

"Kita sedang melewati krisis paling mengerikan (Covid-19), walau mulai mereda, namun perjalanan global menjadi diam tak bergerak, bisnis Airbnb kena pukulan keras," tulis Chesky.

Karyawan yang dirumahkan bakal dibantu dicarikan pekerjaan melalui program alumni (karyawan yang telah keluar dari Airbnb dan bekerja di tempat lain). Airbnb sendiri saat ini memiliki sekitar 7.500 karyawan.

Baca juga: Pesanan Kamar Banyak Dibatalkan, Airbnb PHK 1.900 Karyawan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com