Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Didi Kempot, Musikalitas Tanpa Batas

Kompas.com - 06/05/2020, 11:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DUNIA permusikkan tanah air terasa “ambyar" saat Selasa pagi, 5 Mei 2020, Didi Kempot wafat.

Kepergiannya yang mendadak di masa pandemik covid-19, membuat para penggemarnya – termasuk Presiden Joko Widodo dan Presiden ke-V Megawati Soekarnoputeri – tersentak kaget.

Penggemarnya begitu lintas usia dan lintas daerah sehingga warisan Didi Kempot berupa lagu-lagu akan awet sepanjang masa.

Mengapa Didi Kempot begitu fenomenal dan bisa melepas bayang-bayang lagu campursari berbahasa Jawa itu “ndheso”?

Lirik lagu-lagu Didi Kempot bernarasikan rasa cinta (Cidro, Suket Teki), patah hati (Pamer Bojo), kenangan akan lokasi yang menarik (Pantai Klayar, Dalan Anyar, Terminal Tirtonadi) penghormatan terhadap sosok Ibu (Kagem Ibu) bahkan ikut mengkampanyekan pencegahan covid-19 (Ojo Mudik).

Penggemar yang beragam

Jika diamati di setiap konser Didi Kempot, para penggemarnya sangat beragam. Hampir sebagian besar adalah kaum milenial.

Hal inilah yang membuat Didi Kempot merasa senang dan gembira. Di setiap konsernya, Didi Kempot selalu menyelipkan ucapan rasa bangganya karena milenial tidak melupakan akar budayanya.

Bagi kalangan milenial, Didi Kempot tidak sekadar penyanyi yang bisa menyuarakan rasa kesedihan dan kegalauan karena patah hati.

Didi Kempot berhasil mengajak anak mudah untuk tidak patah semangat walau patah hati kronis. Dengan enteng, Didi selalu mengajak “sad boys” dan “sad girls” untuk “dijogetin” saja jika sedang patah hati atau bersedih.

Menilik jejak konsernya sepanjang 2019 saja, adik kandung mendiang pelawak Srimulat Mamiek Slamet ini sungguh merajai pentas musik tanah air.

Dalam satu hari, putra seniman Ranto Gudel itu bisa manggung di tiga tempat. Tidak saja di lapangan sepakbola, Didi Kempot juga konser di stadion, di dalam gedung pertemuan tetapi juga di di hotel mewah.

Penulis kebetulan sempat menikmati Gala Dinner Lord of Broken Heart sambil makan malam mewah di sebuah hotel di Solo, awal November 2019 lalu.

Didi Kempot
musisi campursari

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
28-07-2019FERGANATA INDRA RIATMOKO Didi Kempot musisi campursari KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA) 28-07-2019

Spektrum penonton konser Didi Kempot tidak saja wong cilik, tetapi juga memiliki penggemar fanatik sekelas presiden dan menteri.

Dalam bermusik. Didi Kempot tidak mau menang sendiri. Banyak talenta muda yang diorbitkan dan diciptakan lagu untuk mereka termasuk Arda – bocah disabilitas yang kini memiliki banyak penggemar.

Ada Dorry Harsa – pemain gendang yang mengiringinya ketika konser serta membiarkan penyanyi lain untuk “mengcover” lagu-lagunya. Dari Via Vallen, Nela Kharisma, Umimma Khusna, Sisca Jkt 48, Hanin Dhiya, Tri Suaka & Nabila Maharani serta lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com