Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Editor's Letter untuk Harapan Kita di Puncak Pandemi Covid-19

Kompas.com - 04/05/2020, 10:54 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMPAS.com - Harapan tidak akan pernah sia-sia. Apalagi harapan itu dilandasi upaya gigih untuk mewujudkannya.

Soal harapan ini, mari kita menengok DKI Jakarta, pusat sebaran Covid-19. Pekan lalu adalah pekan dengan kabar gembira. Terjadi pelambatan pesat kasus positif covid-19 di DKI Jakarta.

Betul, perjuangan belum berakhir dan banyak kemungkinan masih bisa terjadi. Namun, untuk munculnya harapan dari upaya gigih bersama ini, kita perlu bersyukur. Syukur itu akan menjadi bekal kokohnya harapan dan kegigihan berjuang.

Usai rapat dengan Presiden Joko Widodo, pekan lalu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengungkapkan capaian baik di DKI Jakarta.

Sebagai provinsi yang pertama kali meminta dan kemudian menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), DKI Jakarta mampu menurunkan jumlah kasus positif setiap hari.

Buat kamu yang lupa, DKI Jakarta menerapkan PSBB per 10 April 2020 setelah mengajukan dan mendapat persetujuan dari Kementerian Kesehatan. Di awal-awal PSBB, jumlah kasus positif sangat tinggi dan mendominasi jumlah secara nasional.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo (kanan) memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (27/3/2020). Untuk menangani penyebaran virus COVID-19, Kantor Staf Presiden menyerahkan bantuan masker dan sarung tangan masing-masing sebanyak  1 juta buah yang diserahkan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 BNPB. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nz
NOVA WAHYUDI Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo (kanan) memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (27/3/2020). Untuk menangani penyebaran virus COVID-19, Kantor Staf Presiden menyerahkan bantuan masker dan sarung tangan masing-masing sebanyak 1 juta buah yang diserahkan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 BNPB. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nz
Sebagai gambaran, pada 15 April 2020, jumlah warga yang positif covid-19 di DKI Jakarta mencapai 223 kasus. Penambahan kasus positif bisa dikurangi signifikan karena pergerakan orang yang punya potensi menularkan Covid-19 dibatasi. 

Jumlah kasus positif di DKI Jakarta perlahan turun mulai 21-26 April 2020. Tanggal 26 April 2020, jumlah kasus positif 65. Tanggal 27 April 2020, jumlah kasus positif di kisaran angka itu, yaitu 70 kasus positif. 

Dengan kemampuan mengendalikan jumlah kasus positif ini, Doni Monardo memperkirakan pada Juli 2020, aktivitas kita akan berangsur normal.  

Normal? Tampkanya tidak juga. Dengan kesadaran dan perubahan yang kita lakukan selama bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah di rumah, jika situasi kembali normal, yang dimaksud adalah sebuah normal baru.

Negara-negara lain yang lebih dahulu mampu mengatasi Covid-19 kembali normal dengan normal baru mereka. China salah satunya. Sekolah tidak lagi sama, bekerja tidak lagi sama dan berinteraksi sosial tidak lagi sama meskipun aktivitasnya berangsur normal.

Peran kita

Sebelum menuju normal baru yang tampaknya masih berupa harapan, baik kalau kita mencatat dan mempraktikkan syaratnya. Tidak hanya pemerintah dan petugas yang punya tanggung jawab, tetapi kamu bisa ambil peran juga. 

Aktivitas kita akan normal di Juli jika tes masif dilakukan dan pelacakan agresif atas temuan dikerjakan sungguh-sunggu di bulan Mei ini. Syarat lainnya, menjelang Idul Fitri 1441 H yang jatuh 24-25 Mei 2020, mudik tidak dilakukan.

Kita perlu patuh dan disiplin. Petugas perlu tegas menindak pelanggaran kepatuhan dan kedisiplinan. Mulai 7 Mei 2020, pelanggaran larangan mudik didenda Rp 100 juta.

Arahan Anies Terkait PSBB DKI JakartaKOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Arahan Anies Terkait PSBB DKI Jakarta
Meskipun di DKI Jakarta yang menjadi pusat penyebaran Covid-19 terjadi perlambatan pesat, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar warga tidak terlena. Tetap patuh dan disiplin.

Untuk meningkatkan kepatuhan dan kedisiplinan itu, DKI Jakarta menyediakan 20 juta masker. Tiap warga DKI Jakarta akan mendapat dua masker. Patuh dan disiplin pakai masker saat beraktivitas di luar rumah signifikan mencegah penularan Covid-10.

Di berbagai studi, Indonesia sedang bersiap menghadapi puncak pandemi covid-19. Ada yang menyebut pertengahan Mei, akhir Mei dan awal Juni 2020.

Untuk kamu ketahui, fase puncak pendemi terjadi jika kurva kasus rata, terjadi perlambatan penyebaran dan angka kasus baru turun. Tanda-tanda untuk hal ini sudah terlihat.

Menghadarpi fase puncak ini, mari kita bersiap dengan lebih patuh dan disiplin. Upaya baik yang kamu lakukan untuk memutus rantai penyebaran covid-19 sejak pertengahan Maret 2020 tampaknya sudah menjadi kebiasaan baik juga. Pertahakan, ya.

Harapan akan vaksin

Sambil menjaga kepatuhan dan disiplin, kita melihat upaya mengatasi pandemi ini mulai mendapatkan titik terang. Semua ilmuwan baik di Indonesia maupun di belahan dunia mana pun tengah berkejaran menemukan vaksin.

Dari Oxford kabar baik itu datang. Vaksin corona buatan Jenner Institute di Universitas Oxford terbukti efektif mencegah infeksi Covid-19 pada monyet.

Vaksin bernama "ChAdOx1 nCoV-19" telah diujikan pada enam monyet rhesus di Rocky Mountain Laboratory, National Institutes of Health, Montana, Amerika Serikat.

Ilustrasi vaksin coronaShutterstock Ilustrasi vaksin corona
Bulan lalu, keenam monyet disuntik kandidat vaksin dan dipaparkan pada virus corona SARS-CoV-2 dalam jumlah besar. Setelah 28 hari berlalu, tidak ada satu pun monyet yang jatuh sakit.

Di kesempatan berbeda, Bill Gates yang sejak 2015 memperkirakan pandemi ini menyebut, dibutuhkan waktu sembilan bulan sampai 2 tahun untuk bisa memproduksi vaksin tersebut. Jumlah yang dibutuhkan pun fantastis antara 7-14 miliar vaksin.

Perkembangan dan perkiraan ini membuat sejumlah negara optimistis, awal 2021 kondisi karena pandemi covid-19 sudah bisa diatasi.

Respons berevolusi

Apakah kondisi kembali normal? Tampaknya tidak. Kalau pun kondisi normal, yang dimaksud dengan normal adalah normal baru hasil dari perubahan kita selama beberapa bulan sebelumnya.

Salah satu normal baru itu misalnya kemampuan kita beradapatasi dengan lebih cepat atas tuntutan-tuntutan perubahan yang perlu direspons.

Jika sebelumnya kita kerap bingung dengan respons pemerintah yang berubah-ubah menghadapi covid-19, normal baru membuat kita terbiasa dan memakluminya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, respons pemerintah menghadapi covid-19 memang berevolusi sesuai kecepatan perubahan.

Bupati Klaten, Sri Mulyani (kiri), stiker di hand sanitizer yang viral di media sosial (kanan).Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya, Twitter/@LaodeMSyarief Bupati Klaten, Sri Mulyani (kiri), stiker di hand sanitizer yang viral di media sosial (kanan).
Ngomong-ngomong Sri Mulyani, ada Sri Mulyani lain yang mencuri perhatian kita pekan lalu, dia merupakan Bupati Klaten.

Bupati Klaten Sri Mulyani membagi-bagikan 401 sepeda motor N-MAX warna merah kepada 391 kepala desa dan 10 lurah di Klaten, Jawa Tengah, serta menempeli hand sanitizer bantuan pemerintah dengan stiker wajahnya.

Ketakutan kehilangan jabatan dalam Pilkada Klaten yang belum jelas kapan pelaksanaannya membuat Sri Mulyani melakukan hal-hal tidak patut itu. 

Ketakutan adalah reaksi wajar saat pertama mendapati ketidakpastian. Ketakutan itu perlu direspons sewajarnya saja karena ketakutan bisa mematikan sistem imunitas tubuh. 

Apa ketakutan-ketakutanmu? Terhadap ketakutan-ketakutan itu, apa responmu?

Dari rasa takut yang berkecamuk di tengah ketidakpastian yang panjang ini, mari sama-sama belajar dan bertumbuh.

Tidak ada harapan yang sia-sia, terlebih harapan yang dilandasi upaya gigih untuk mewujudkannya. Jika dengan kegigihan itu harapan itu belum mewujud juga, mari menengadah ke langit membaca pertanda. 

Ada bintang Turaya atau Tsurayya di atas sana.

Salam gigih,

Wisnu Nugroho

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com