Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pasien Sembuh Virus Corona: Saya Tidak Ingin Membuat Anak Saya Khawatir

Kompas.com - 03/05/2020, 18:45 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

KOMPAS.com - Mark Anthony Balcueva tahu dirinya berpotensi terinfeksi virus corona Covid-19. Tetapi dia masih terguncang ketika dia menerima berita dia positif terinfeksi, yang mengakibatkan dekat dengan kematian dan 13 hari di rumah sakit.

Drummer Filipina berusia 41 tahun dan ayah dari satu orang ini tampil di bar-bar yang penuh sesak di Hong Kong enam malam seminggu untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Tetapi 48 jam setelah pertunjukan terakhirnya pada tanggal 23 Maret, dia menjadi sakit parah karena sakit perut dan diare, dan demam lebih dari 39 derajat celcius.

Baca juga: Kasus Perdana Covid-19 di Grobogan: TKW dari Hongkong, Pulang Desember 2019, ke Yogyakarta Maret 2020

Didiagnosis positif Covid-19

Dia pergi ke Rumah Sakit Ruttonjee di Wan Chai untuk pemeriksaan, dan enam jam kemudian, diberi tahu hasilnya bahwa dia positif Covid-19.

"Saya menangis sangat keras untuk pertama kalinya, karena saya tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya, apakah saya akan bisa sembuh atau mati," kata Mark dikutip dari South China Morning Post (3/5/2020).

Balcueva telah mendengar banyak kisah suram dari pasien virus corona, dan tahu itu tergantung nasib.

"Jika aku tidur, aku tidak tahu apakah aku masih akan hidup besok," kata dia.

Di rumah sakit, kondisi Balcueva memburuk. Dia kehilangan indra perasanya, mengalami sesak napas akut, dan harus diberi oksigen. Pemindaian paru-parunya menunjukkan pola yang mirip dengan kaca buram.

"Aku membuka mulut lebar-lebar dan terengah-engah, tapi rasanya ada sesuatu yang menekan dadaku dan udara tidak mau masuk. Setiap napas adalah usaha yang berat," kenang dia.

Baca juga: Penyakit Bawaan Apa Saja yang Banyak Diderita Pasien Covid-19 di Indonesia?

Selalu ingat putrinya

Selama beberapa hari, Balcueva hanya minum air dan makan biskuit karena kesulitan bernafas dan menelan.

Dia mengatakan apa yang membuatnya berusaha bertahan hidup adalah putrinya yang berusia delapan tahun di Filipina.

“Setiap hari saya mencoba memanggilnya menggunakan FaceTime. Saya mengatakan kepadanya, 'jangan khawatir, saya akan pulih'. Karena menjadi ayah berarti tidak membiarkan anakmu khawatir,” tutur dia.

Terinfeksi di bar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com