Bahkan, jika ketentuan ini kemudian tidak diberlakukan lagi, pelancong mungkin akan tetap menggunakan masker sebagai upaya pencegahan ekstra dari virus corona.
Waliszewski mengatakan, harga tiket penerbangan diperkirakan akan lebih murah hingga 2021 mendatang.
Alasannya, karena kurangnya permintaan, harga minyak rendah, dan dana talangan pemerintah yang minim.
Meski demikian, perusahaan penerbangan mau tidak mau harus menghemat uang.
Selanjutnya, harga tiket penerbangan akan naik kembali, tetapi maskapai menawarkan lebih banyak fleksibilitas dalam pemesanan.
Mengutip Bloomberg, 24 April 2020, seorang dosen manajemen transportasi udara di Singapore Institute of Technology, Volodymyr Bilotkach mengatakan, maskapai penerbangan mungkin juga akan menagih penumpang dengan berbagai pembayaran seperti check-in bagasi dan makanan.
Menurut IATA, sebelum wabah virus corona, operator di Singapura biasanya menghasilkan biaya tambahan sekitar 3 dollar AS atau sekitar Rp 44.625 (1 dollar Amerika setara dengan Rp 14.600) dari setiap pelanggan.
Di Eropa dan AS, di mana biaya tambahan sudah naik, dengan kisaran masing-masing 5-17 dollar AS atau sekitar Rp 73.000-Rp 249.000 (dengan kurs 1 dollar AS setara dengan Rp 14.600).
Sementara itu, beberapa maskapai mungkin akan menerapkan aturan agar kursi tengah dikosongkan sebagai antisipasi penularan virus.
Dengan adanya kenaikan harga tiket pesawat, orang-orang mungkin akan memilih kabin kelas ekonomi.
Oleh karena itu, maskapai akan mengambil langkah aman seperti mengosongkan kursi tengah atau melepas kursi tersebut.
Baca juga: The New Normal Pariwisata Indonesia Setelah Pandemi Corona, Apa Itu?
Kepala operasional perjalanan dan wisata BCG yang berbasis di Belanda, Timur Tengah, dan Afrika Utara, Dirk-Maarten Molenaar, mengatakan, pelancong mungkin menjalani sejumlah pemeriksaan sebagai bagian dari protokol keamanan di bandara.
Pemeriksaan itu misalnya pemeriksaan suhu atau pemeriksaan lainnya untuk memastikan kondisi kesehatan calon penumpang.
Sementara itu, maskapai akan mengurangi pemberian makanan dan minuman dalam penerbangan untuk mengurangi kemungkinan penularan virus.
Pandemi virus corona diprediksi akan membuat orang lebih memperhatikan asuransi perjalanan.