Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/04/2020, 15:43 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ibadah puasa di bulan Ramadhan menjadi kewajiban bagi setiap Muslim. Selain wajib untuk memenuhi tuntutan agama, berpuasa Ramadhan juga banyak membawa manfaat bagi tubuh.

Misalnya, bisa mengurangi gula darah, mengurangi peradangan, maupun menyehatkan jantung.

Namun, di samping itu semua, ada satu hal yang kurang nyaman dialami oleh orang yang menjalani puasa yakni bau mulut

Baca juga: 5 Tips Aman Jalani Puasa di Tengah Pandemi Covid-19 dari WHO

Nafas orang yang berpuasa memang cenderung mengeluarkan bau kurang sedap, terlebih di siang atau sore hari, ketika kita sudah lama tidak mengasup makanan atau minuman.

Terkadang kita bertanya-tanya, mengapa bau mulut masih saja terjadi padahal sudah menyikat gigi dengan bersih.

Lalu, mengapa bau mulut atau bau nafas saat berpuasa bisa terjadi?

Baca juga: Kisah WNI Puasa di Norwegia saat Corona: Tidak Ada Buka Bersama Komunitas WNI

Alasan bau mulut saat puasa

Dikutip dari artikel salah satu produsen produk perawatan mulut di Inggris, Ultredex (25/12/2018), bau mulut ini disebut sebagai hunger breath atau bau nafas yang disebabkan rasa lapar akibat tidak makan dalam jangka waktu tertentu.

Namun, ini tidak berhubungan dengan kondisi kesehatan mulut, sama sekali.

Setelah mengonsumsi makanan, tubuh akan memecah-mecah makanan tersebut menjadi molekul glukosa yang mengandung energi. Molekul-molekul tersebut lalu diedarkan atau didistribusikan ke seluruh tubuh melalui aliran darah.

Baca juga: Resep Sederhana Empon-empon untuk Teman Buka Puasa

Fungsinya, untuk memungkinkan seseorang melakukan aktivitasnya sehari-hari.

Akan tetapi, ketika tubuh tidak lagi menerima asupan dalam waktu yang cukup lama, tubuh tidak lagi menghasilkan molekul glukosa yang berfungsi sebagai pasokan energi kita.

Akibatnya, saat kelaparan tubuh akan memproses cadangan energi menggunakan lemak yang tersimpan di tubuh.

Nah, proses pemecahan lemak ini akan menghasilkan sesuatu yang disebut sebagai tubuh keton.

Baca juga: Cerita WNI di Islandia, Pernah Puasa Selama 22 Jam

Keton inilah yang menyebabkan napas memiliki bau yang tidak sedap dan akan jelas tercium ketika seseorang berbicara atau mengeluarkan napas dari mulutnya.

Beberapa ahli juga menyebut ini sebagai napas ketosis.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com