Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Kematian akibat Corona di Dunia Capai 200.000, Tertinggi di AS

Kompas.com - 26/04/2020, 07:39 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, pasien yang telah pulih dari virus kemungkinan tidak dilindungi terhadap infeksi ulang.

WHO menyoroti tren peningkatan kasus Covid-19 di Afrika, Eropa Timur, Amerika Tengah dan Amerika Selatan.

Kepala WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus menuturkan, sementara sebagian besar epidemi di Eropa Barat tampak stabil atau menurun.

Sedangkan, bagi sejumlah negara, penyakit baru saja dimulai.

"Dan beberapa negara yang terkena dampak awal pandemu sekarang mulai melihat kebangkitan kasus," kata dia.

Salah satu negara yang mengalami peningkatan adalah Singapura.

Negara ini awalnya dipuji karena keberhasilannya dalam menekan penyebaran virus. Namun, setelah itu terlihat lonjakan infeksi terkait dengan tempat kerja industri dan asrama pekerja yang penuh sesak.

Di negara Asia lainnya, pemerintah China melaporkan tidak ada kematian baru selama sepuluh hari berturut-turut.

Semntara Korea Selatan telah mengalami dua harinya tanpa kasus kematian.

Baca juga: Mengapa Virus Corona di Afrika Muncul Lebih Lambat dari Perkiraan?

Sulit membandingkan antar negara

Para ahli statistik telah memperingatkan bahwa jumlah korban yang dilaporkan mungkin tidak selalu memberikan gambaran lengkap mengenai epidemi suatu negara.

AS telah mencatatkan kematian akibat virus SARS-CoV-2 terbanyak, tapi juga mempunyai populasi yang jauh lebih besar daripada negara lainnya.

Dengan 330 juta orang, populasinya melebihi jumlah total orang yang tinggal di lima negara terbesar di Eropa Barat, yaitu Inggris, Jerman, Perancis, Italia dan Spanyol.

Banyak negara Eorpa telah melaporkan lebih banyak kematian per kepala populasi daripada AS, di mana Eropa secara keseluruhan telah melaporkan lebih banyak kasus kematian secara keseluruhan.

Tingkat kematian juga tergantung pada siapa yang dihitung.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com