Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: 21 April 1926, Ratu Elizabeth II Lahir di London

Kompas.com - 21/04/2020, 11:15 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 94 tahun lalu, tepatnya 21 April 1926, Ratu Elizabeth II lahir di London, Inggris.

Elizabeth II bernama lengkap Elizabeth Alexandra Mary.

Kini, ia menjadi pemimpin terlama yang menduduki tahta dalam sejarah Inggris, melampaui Ratu Victoria.

Melansir Britannica, Elizabeth merupakan putri tertua dari pasangan Pangeran Albert, Duke of York, dan istrinya Lady Elizabeth Bowes-Lyon. Dia memiliki adik perempuan bernama Putri Margaret.

Ayah Elizabeth adalah anak laki-laki termuda dari Raja George V sehingga prospeknya untuk menduduki tahta sangat kecil.

Namun, pamannya, Edward VIII memilih menyerahkan tahta kepada ayah Elizabeth pada 11 Desember 1936.

Ayah Elizabeth kemudian menjadi raja dengan gelar Raja George VI. Elizabeth kemudian dinobatkan sebagai putri mahkota.

Pendidikan Elizabeth dan adiknya, dipercayakan ibunya kepada pengasuh mereka, Marion Crawford. Elizabeth juga mendapat pelajaran sejarah oleh C.H.K Marten, yang kelak menjadi rektor Eton College.

Selain itu, Elizabeth juga mendapatkan pendidikan musik dan bahasa dari guru-guru privat.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Boeing 727 Tabrak Pegunungan, 53 Penumpang Tewas

Tinggal di Skotlandia saat Perang Dunia II

Ratu Elizabeth II dengan pakaian berbagau warna.Istimewa Ratu Elizabeth II dengan pakaian berbagau warna.
Selama Perang Dunia II, dia dan saudara perempuannya, Putri Margaret Rose, terpaksa menghabiskan banyak waktu mereka dengan aman jauh dari serangan di London dan terpisah dari orangtua mereka.

Mereka tinggal di Kastil Balmoral di Skotlandia dan di Royal Lodge, Windsor, dan Kastil Windsor.

Pada awal 1947, Putri Elizabeth pergi bersama raja dan ratu ke Afrika Selatan.

Setelah kembali, ada pengumuman pertunangannya dengan sepupu jauhnya, Letnan Philip Mountbatten, dari Angkatan Laut Kerajaan. Sebelumnya ia bergelar Pangeran Philip dari Yunani dan Denmark.

Pernikahan itu berlangsung di Westminster Abbey pada 20 November 1947.

Menjelang pernikahan, ayahnya, sang raja, menganugerahkan gelar kepada pengantin pria yakni Duke of Edinburgh, Earl of Merioneth, dan Baron Greenwich.

Elizabeth dan suaminya tinggal di Clarence House di London. Anak pertama mereka, Pangeran Charles (Charles Philip Arthur George), lahir pada 14 November 1948 di Istana Buckingham. 

Anak-anak ratu lainnya adalah Puteri Anne (Anne Elizabeth Alice Louise) lahir pada 15 Agustus 1950, dan mendapat gelar putri kerajaan pada 1987.

Pangeran Andrew (Andrew Albert Christian Edward) lahir pada 19 Februari 1960, dan bergelar Duke of York pada 1986.

Putra bungsunya, Pangeran Edward (Edward Anthony Richard Louis) lahir pada 10 Maret 1964, dan mendapat gelar Earl of Wessex and Viscount Severn pada 1999.

Mewarisi tahta

Pada musim panas 1951, kondisi kesehatan Raja George VI menurun. Putri Elizabeth mewakilinya di Trooping the Colour dan pada berbagai kesempatan kenegaraan lainnya.

Pada 7 Oktober 1951, Ratu Elizabeth II dan suaminya melakukan perjalanan ke Kanada dan Washington DC.

Setelah Natal di Inggris, ia dan sang Duke berangkat pada Januari 1952 untuk melakukan perjalanan ke Australia dan Selandia Baru.

Akan tetapi, dalam perjalanan di Sagana, Kenya, mereka mendapatkan informasi mengenai kematian Raja pada 6 Februari 1952.

Elizabeth, yang sekarang menjadi ratu, segera terbang kembali ke Inggris. Tiga bulan pertama masa pemerintahannya diisi dengan periode berkabung penuh untuk ayahnya.

Pada musim panas, setelah pindah dari Clarence House ke Buckingham Palace, dia melakukan tugas rutin seorang pemimpin dan melakukan pembukaan parlemen pada 4 November 1952. Penobatannya diadakan di Westminster Abbey pada 2 Juni, 1953.

Dimulai pada November 1953, Ratu dan Duke of Edinburgh melakukan perjalanan ke wilayah Persemakmuran selama enam bulan, termasuk kunjungan pertama ke Australia dan Selandia Baru.

Pada 1957, setelah kunjungan kenegaraan ke berbagai negara Eropa, ia dan suaminya mengunjungi Kanada dan Amerika Serikat.

Dia juga melakukan perjalanan ke seluruh Inggris dan Irlandia Utara, dan melakukan tur ke luar negeri di Pasifik Selatan dan Australia, di Kanada, dan di Karibia.

Seorang Ratu Modern

Ratu Elizabeth II tampil dengan pakaian terang berwarna turquoise, yang dipadankan dengan kalung mutiara dan bros berlian yang bermata sewarna dengan bajunya.REPRO BIDIK LAYAR VIA express.co.uk Ratu Elizabeth II tampil dengan pakaian terang berwarna turquoise, yang dipadankan dengan kalung mutiara dan bros berlian yang bermata sewarna dengan bajunya.
Sang ratu tampaknya semakin menyadari peran modern kerajaan, yang memungkinkan, misalnya, penyiaran televisi kehidupan keluarga kerajaan pada tahun 1970 dan memaafkan pembubaran resmi pernikahan saudara perempuannya pada tahun 1978.

Namun, pada 1990-an, keluarga kerajaan menghadapi sejumlah tantangan. Pada 1992, Pangeran Charles dan istrinya, Diana, putri Wales, berpisah.

Perceraian juga dialami Pangeran Andrew, adik Charles, dan istrinya, Sarah, Duchess of York.

Selain itu, Anne, putrinya, bercerai, dan kebakaran memusnahkan kediaman kerajaan Kastil Windsor.

Pada masa itu, ketika negara itu berjuang menghadapi resesi, kebencian atas gaya hidup bangsawan meningkat.

Pada 1992, Elizabeth, meskipun secara pribadi dibebaskan, setuju untuk membayar pajak atas penghasilan pribadinya.

Dukungan terhadap keluarga kerajaan juga menurun saat terjadi perceraian Charles dan Diana pada 1996.

Kecaman itu meningkat setelah kematian Diana pada tahun 1997, terutama setelah Elizabeth awalnya menolak untuk mengizinkan bendera nasional dikibarkan setengah tiang di atas Istana Buckingham.

Sejalan dengan upaya-upaya sebelumnya untuk memodernisasi kerajaan, Ratu kemudian berusaha untuk menyajikan citra kerajaan yang tidak terlalu tertutup dan lebih modern. Upaya-upaya ini disambut dengan respons beragam.

Pada 2002, Elizabeth merayakan tahun ke-50 betahta. Berbagai acara diadakan di seluruh Persemakmuran, termasuk beberapa hari perayaan di London.

Kemeriahan perayaan itu terasa berkurang karena kematian ibu dan saudara perempuan Elizabeth pada awal 2002.

Seiring berjalannya waktu, dukungan publik kepada keluarga kerajaan pulih kembali, dan bahkan pernikahan Charles pada 2005 dengan Camilla Parker Bowles mendapatkan dukungan.

Pada April 2011, Elizabeth memimpin keluarga merayakan pernikahan Pangeran William dari Wales, putra sulung Charles dan Diana, dan Catherine Middleton.

Bulan berikutnya, dia melampaui George III untuk menjadi penguasa terlama kedua dalam sejarah Inggris.

Elizabeth juga mencatatkan perjalanan bersejarah ke Irlandia pada 2011. Ia menjadi penguasa Inggris pertama yang mengunjungi Republik Irlandia dan yang pertama menginjakkan kaki di Irlandia sejak 1911.

Pada 2012 Elizabeth merayakan "Diamond Jubilee" -nya, menandai 60 tahun dirinya menduduki tahta.

Pada 9 September 2015, ia melampaui rekor pemerintahan Victoria yang berlangsung selama 63 tahun dan 216 hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com