Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Selangkah di Depan, Ini 3 Perusahaan yang Kembangkan Vaksin Corona

Kompas.com - 19/04/2020, 16:39 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

Sumber Fortune

KOMPAS.com - China sekarang memiliki lebih banyak kandidat vaksin Covid-19 yang disetujui untuk diujikan pada manusia dibanding negara lain di dunia.

Melansir Fortune (17/4/2020), otoritas kesehatan China menyetujui kandidat vaksin yang dikembangkan oleh dua perusahaan China untuk pengujian fase pertama pada manusia.

Kedua perusahaan tersebut adalah Lembaga Produk Biologi Wuhan milik pemerintah dan perusahaan bioteknologi Sinovac yang berbasis di Beijing.

Sebelumnya, pada 10 April 2020, CanSino Biologics, sebuah perusahaan bioteknologi yang berbasis di Tianjin, China, dan para mitranya di Akademi Ilmu Kedokteran Militer jugamengaku telah memasuki tahap uji coba fase kedua untuk pengembangan vaksin corona

CanSino Biologics merupakan pembuat vaksin pertama di dunia. 

Baca juga: Ada Negara yang Tidak Terkena Virus Corona, Ini Alasannya

China pimpin kecepatan pembuatan vaksin corona

China sejauh ini telah bergerak cepat dan memimpin dalam kompetisi global untuk mendapatkan vaksin virus corona.

Namun, langkah itu tidak berarti bahwa China akan menjadi negara pertama di dunia yang berhasil mengembangkan vaksin. 

Selain itu, juga tidak berarti China mempersingkat jangka waktu untuk menyelesaikan produksi vaksin hingga dapat dipasarkan.

Baca juga: WHO Apresiasi Respons Taiwan Terkait Penanganan Virus Corona

Meski demikian, perusahaan-perusahaan China tetap berada di posisi terdepan untuk menemukan vaksin melawan pandemi corona. 

Mereka kemungkinan unggul dari segi waktu lantaran dapat lebih cepat selesai dibandingkan dengan negara lain yang turut mengembangkan vaksin. 

Berikut profil tiga perusahaan pengembang vaksin corona tersebut:

Baca juga: Bukan Pandemi Corona, Ini Penyebab Tertundanya Lanjutan Liga Bisbol China Taipei

Profil 3 perusahaan pembuat vaksin di China

CanSino Biologics

CanSino Biologics didirikan pada 2009 oleh Yu Xuefeng, warga negara China yang menghabiskan sebagian besar kariernya bekerja di Kanada untuk penelitian vaksin di raksasa farmasi Sanofi Pasteur.

Yu mengatakan bahwa ia mendirikan perusahaan ini untuk menghubungkan antara penelitian dan pengembangan pasar vaksin di China dengan pasar internasional. 

Sejalan dengan misi ini, ia merekrut tiga ilmuwan asli China dengan pengalaman farmasi di luar negeri. CanSino telah bekerja mengembangkan vaksin untuk sejumlah penyakit menular yang berbeda, seperti meningitis dan TBC.

Baca juga: Melayat Orangtua ke Jakarta, Dirut Bank Sumsel Babel dan Istri Positif Corona

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Tren
Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Tren
8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Tren
4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

Tren
7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

Tren
Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Tren
Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Tren
Mempelajari Bahasa Paus

Mempelajari Bahasa Paus

Tren
7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com