Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Lukman Niode, Legenda Renang Indonesia yang Meninggal karena Covid-19

Kompas.com - 18/04/2020, 13:00 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Hingga akhirnya, Lukman tambah getol untuk ikut berenang. Ia meniru setiap gerakan yang diajarkan sang ayah terhadap kakaknya, sembari berdiri di tepi kolam.

Baca juga: Mengenang Kurt Cobain, Ikon Musik Rock Modern

Karier dan prestasinya

Beranjak dewasa, Lukman pun tidak pernah setengah hati dengan olahraga. Hal itu ditunjukkannya sejak usia 13 tahun saat pertama kali unjuk gigi di Pekan Olahraga Nasional (PON), tepatnya pada 1977.

Bocah kecil yang awalnya tampak meragukan itu menyabet 10 medali emas dari 10 nomor serta memecahkan tiga rekor nasional.

Kemudian, tujuh keping medali emas juga berhasil direngkuh Lukman pada PON 1980 silam.

Di ajang SEA Games 1983, Lukman juga berhasil memberikan sumbangsih dua medali emas sekaligus mematahkan rekor di Asia atas nama Kenji Ikeda (Jepang) di nomor spesialisnya, gaya punggung 100 meter.

Setahun berselang, Lukman tampil di Olimpiade Los Angeles 1984. Meski tidak lolos dari penyisihan, keberadaannya di Amerika saat itu menjadi tonggak sejarah bagi akuatik nasional.

Baca juga: Meninggal Dunia, Berikut Perjalanan Legenda Bulu Tangkis Tati Sumirah

Seperti diketahui, Lukman juga pernah menjadi pemegang dua rekor nasional nomor 200 meter gaya punggung dan 100 meter gaya bebas.

Setelah memutuskan untuk pensiun, Lukman tidak meninggalkan secara total dunia olahraga yang membesarkan namanya tersebut.

Ia bergabung menjadi anggota Indonesia Olympian Athlete (IOA) serta ikut menjadi Panitia Penyelenggara Asian Para Games (INAPGOC) 2018 sebagai Wakil Deputi II.

Selain itu, Lukman Niode juga menjadi pengurus di Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat.

Selamat jalan legenda renang Indonesia, Lukman Niode....

Baca juga: Mengenang Profesor Drum Neil Peart...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com