Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Bantah 5 Alasan Ini Sebagai Penyebab Dentuman Misterius

Kompas.com - 14/04/2020, 14:35 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Itu pun dengan catatan dentuman hanya terjadi sekali waktu saat deformasi batuan utama berlangsung, tidak berulang kali seperti dentuman Sabtu (11/4/2020) dini hari.

Dentuman akibat gempa tektonik misalnya pernah terjadi pada gempa Bantul 2006.

"Gempa Bantul dapat mengeluarkan bunyi karena sumbernya dangkal dan dekat dengan zona karst yang bawah permukaannya berongga, sehingga dapat menjadi sumber bunyi jika ada pukulan gelombang seismik," sebut dia.

"Di Bantul, setiap terjadi dentuman maka sensor seismik selalu mencatat sebagai event gempa, sementara saat terjadi dentuman kemarin sensor gempa BMKG tidak mencatat adanya gempa," lanjut Daryono.

Baca juga: Peneliti Temukan 3 Varian Virus Corona Penyebab Covid-19, Apa Saja?

Peristiwa longsoran

Alasan selanjutnya, peristiwa longsor juga disebut bisa menjadi sumber dentuman misterius yang terajdi.

Secara ilmiah, longsoran yang dipicu adanya deformasi batuan yang melampaui batas elastisitasnya akan menimbulkan pelepasan energi secara tiba-tiba hingga mengeluarkan suara dentuman.

"Namun demikian, peristiwa longsoran tidak mungkin terjadi secara berulang-ulang, terus-menerus sebanyak dentuman yang didengarkan masyarakat pagi itu," ucap Daryono.

Skyquake

Tidak ada aktivitas di daratan dan perairan yang tercatat sebagai sebab dentuman, menimbulkan alasan dentuman disebabkan oleh suara yang terjadi di langit pun muncul.

Istilah yang digunakan adalah skyquake, atau konsep yang digunakan secara ilmiah adalah acoustic wave, infrasonic wave, sonic boom, dan sebagainya.

"Saat terjadi dentuman, tidak ada laporan dari stasiun pendeteksi sonic boom dan tidak ada pesawat terbang dengan kecepatan suara. Sehingga fenomena skyquake sebagai sumber dentuman saat itu terbantahkan," sebut Daryono.

Baca juga: 7 Provinsi dengan Angka Kesembuhan Covid-19 Tertinggi di Indonesia

Aktivitas petir

Alasan lain yang dikemukakan sebagai penyebab dentuman itu adalah aktivitas petir.

Namun, Daryono menyebut dalam beberapa literatur pada kondisi atmosfer ideal suara petir paling jauh hanya dapat terdengar 16-25 kilometer.

"Dengan jarak jangkauan dengar tersebut, sulit diterima jika dikatakan petir yang sama dapat didengar oleh warga di Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Pelabuhanratu," ujarnya.

"Sebagai contoh, jika petir terjadi di Kota Bogor maka tempat terjauh di utara yang dapat mendengar hanya sampai Kota Depok dan tidak sampai ke Jakarta, Tangerang, dan Bekasi. Untuk arah tenggara dan selatan maka tempat terjauh yang masih dapat mendengar petir tersebut adalah daerah Gunung Gede-Pangrango dan tidak sampai ke Sukabumi dan Pelabuhanratu," lanjutnya.

Lagi pula, suara petir sangat khas dan orang awam pun bisa mengenalinya dengan mudah. Sementara suara keras yang terdengar dini hari itu lebih berupa dentuman dan bukan petir.

Oleh karena sumber dentuman yang belum bisa ditemukan, hingga saat ini BMKG terus melakukan penelusuran untuk bisa memecahkan misteri ini.

"Masih coba kita telusuri, dan masih kita dalami," jawab Daryono saat dihubungi langsung, Selasa (14/4/2020).

Daryono menyebut, ada sejumlah alasan yang tercatat oleh BMKG dan dimungkinkan menjadi sumber dentuman, namun saat ini masih dalam pendalaman sehingga belum dapat dipastikan dan belum bisa diinformasikan ke publik.

Baca juga: Langgar Aturan Isolasi Covid-19 di Korea Selatan, WNI Dideportasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Diikuti 6 Kandidat, Bagaimana Sistem Pemilihan Presiden Iran Digelar?

Diikuti 6 Kandidat, Bagaimana Sistem Pemilihan Presiden Iran Digelar?

Tren
Daftar Kode Rahasia Meteran Listrik PLN, Bisa Cek Kebocoran Arus hingga Periksa Daya

Daftar Kode Rahasia Meteran Listrik PLN, Bisa Cek Kebocoran Arus hingga Periksa Daya

Tren
Daftar Ormas Keagamaan yang Tolak Izin Tambang dari Jokowi

Daftar Ormas Keagamaan yang Tolak Izin Tambang dari Jokowi

Tren
Profil Simon Aloysius Mantiri, Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Utama Pertamina

Profil Simon Aloysius Mantiri, Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Utama Pertamina

Tren
Tak Kunjung Hilang, Benarkah Pemberantasan Judi Online di Indonesia Sulit Dilakukan?

Tak Kunjung Hilang, Benarkah Pemberantasan Judi Online di Indonesia Sulit Dilakukan?

Tren
Bukan Sepanjang Bulu Sikat, Ini Takaran Pasta Gigi untuk Cegah Gigi Berlubang

Bukan Sepanjang Bulu Sikat, Ini Takaran Pasta Gigi untuk Cegah Gigi Berlubang

Tren
Tak Banyak yang Tahu Vitamin F, Berikut Beragam Manfaatnya

Tak Banyak yang Tahu Vitamin F, Berikut Beragam Manfaatnya

Tren
Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Indonesia Vs Filipina, Kick Off Pukul 19.30 WIB

Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Indonesia Vs Filipina, Kick Off Pukul 19.30 WIB

Tren
Minum Apa biar Asam Urat Turun? Berikut 5 Daftarnya

Minum Apa biar Asam Urat Turun? Berikut 5 Daftarnya

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Penjelasan BKN soal Jadwal Seleksi CPNS 2024 | 5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto

[POPULER TREN] Penjelasan BKN soal Jadwal Seleksi CPNS 2024 | 5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Tren
Mengapa Telapak Kaki Sakit Saat Jalan Kaki? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Mengapa Telapak Kaki Sakit Saat Jalan Kaki? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Tren
Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Tren
6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

Tren
Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com