Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog: PSBB di DKI Jakarta Belum Efektif Kendalikan Massa

Kompas.com - 14/04/2020, 07:10 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak 10 April 2020, DKI Jakarta telah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan berlaku hingga 23 April mendatang.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberlakukan PSBB sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan virus corona di Jakarta. Hingga update terakhir, telah ada 2.186 kasus positif virus corona di DKI Jakarta. 

Namun, epidemiolog Indonesia kandidat doktor dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, penerapan PSBB di DKI Jakarta sejauh ini masih belum efektif.

Sebab, pembatasan pergerakan manusia yang menjadi salah satu tujuan PSBB belum tercapai.

"Hal ini karena masih dibukanya pintu masuk kota atau arus transportasi umum menuju kota yang diakibatkan oleh masih beroperasinya beberapa usaha perdagangan," kata Dicky saat dihubungi, Senin (13/4/2020).

Baca juga: Melihat Rincian Kasus Virus Corona di 10 Wilayah yang Menerapkan PSBB

Test, trace, treat, dan isolate

Menurut dia, PSBB akan efektif jika strategi utama pandemi, yaitu test, trace, treat, dan isolate, bisa ditingkatkan.

Selain itu, Pemprov DKI juga harus bekerja sama dengan pemerintah daerah yang berbatasan langsung dengan Jakarta untuk mengendalikan pergerakan massa.

Artinya, seluruh wilayah yang berbatasan dengan Jakarta juga harus menerapkan PSBB, seperti yang akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang.

Selain itu, Dicky menyebutkan, pihak terkait juga harus melakukan screening di semua pintu masuk Jakarta.

"Saya melihat banyak kriteria di atas yang relatif sulit dipenuhi atau perlu upaya besar untuk merealisasikannya," jelas dia.

"Itu sebabnya, dari awal Maret, saya cenderung mengusulkan untuk menerapkan karantina wilayah atau PSBB pada wilayah terkecil dan terutama pada klaster yang terdeteksi sejak awal," sambungnya.

Baca juga: Cerita Guru Mengajar Lewat Online: Terkendala Fasilitas hingga Ditinggal Mabar Siswa

Negara seluas Indonesia dengan karakteristik penduduknya, menurut Dicky, akan sangat sulit untuk diajak menerapkan pola PSBB.

Namun, apabila PSBB dilakukan pada cakupan wilayah yang kecil, seperti kecamatan atau kelurahan, akan relatif lebih mudah dikendalikan secara ketat.

Cocok merujuk Korea Selatan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com