Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amankah Donor Darah Saat Pandemi Virus Corona? Ini Penjelasan PMI

Kompas.com - 06/04/2020, 19:15 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi virus corona yang melanda hampir seluruh negara di dunia tentu menimbulkan banyak kekhawatiran.

Kekhawatiran ini membuat banyak orang berpikir dua kali ketika akan melakukan aktivitas di luar rumah, termasuk kegiatan donor darah. Akibatnya, stok darah di sejumlah daerah pun mulai menipis.

Lantas, amankah donor darah di saat pandemi virus corona ini?

Kepala Divisi Pengembangan Unit Donor Darah (UUD) Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat, dr Lilis Wijaya memastikan bahwa donor darah saat pandemi virus corona tetap aman dilakukan.

Menurut Lilis, UDD PMI juga secara rutin melalakukan penyemprotan disinfektan di lingkungannya serta melakukan pengecekan terhadap siapa pun yang masuk ke dalam ruang UDD.

"Aman, karena penularan Covid-19 melalui droplet. UDD PMI juga rutin melakukan penyemprotan desinfektan ke seluruh ruangan UDD, petugas memakai APD yang standar dan sehat, serta melakukan skreaning suhu setiap masuk ruangan UDD," kata Lilis saat dihubungi, Senin (6/4/2020).

Baca juga: Update Virus Corona di Dunia, Berikut 10 Negara dengan Kasus Tertinggi

Tahapan sebelum donor darah

Ketika akan melakukan donor darah, PMI juga melakukan screening suhu tubuh terhadap pendonor dan menerapkan pyshical distancing pada tempat duduk antar pendonor.

Lilis pun menegaskan bahwa pihaknya selalu melakukan disinfektasi di seluruh tempat pengambilan darah dan peralatan yang dipakai.

Sebelum melakukan donor darah, pendonor diharuskan mengisi inform consent dan formulir penyelidikan epidemiologi virus corona.

Selain itu, pihaknya mengimbau kepada warga yang memiliki riwayat bepergian ke luar daerah terdampak atau pernah melakukan kontak dengan ODP dan PDP, untuk tidak melakukan donor darah selama satu bulan.

"Jika ada riwayat bepergian ke daerah terdampak, baik luar negeri maupun dalam negeri atau pernah melakukan kontak erat dengan ODP atau PDP sebaiknya menunda donor selama satu bulan," jelas dia.

Menurut Lilis, jumlah pendonor darah di PMI dalam satu bulan terakhir mengalami penurunan akibat aturan physical distancing.

Kendati demikian, PMI mendukung penuh langkah pemerintah tersebut untuk memutus rantai penyebaran virus corona.

Baca juga: Mengapa Masa Karantina Selama Pandemi Corona Harus Dilakukan 14 Hari?

Mengatasi penurunan stok darah

Sebagai jalan keluar, beberapa langkah telah dilakukan PMI untuk mengatasi penurunan stok darah di PMI selama pandemi virus corona saat ini.

Menurutnya, PMI saat ini bekerja sama dengan Kepolisian dan TNI agar mengirimkan anggotanya sekitar 10 sampai 20 orang per hari untuk melakukan donor darah.

Selain itu, pihaknya juga mengajak komunitas donor darah dan selalu mengingatkan pendonor melalui SMS gate away atau melalui pesan WhatsApp, serta menjemput bola demi menjangkau sejumlah beberapa kalangan.

"Mengingatkan waktu donor kepada pendonor melalui SMS gate away atau WA, jemput bola menjangkau perusahaan, pabrik, dan perumahan untuk donor darah dengan jumlah pendonor dibatasi," kata Lilis.

Per Senin (6/4/2020), Indonesia telah melaporkan 2.491 kasus infeksi dengan 209 kematian dan 192 pasien telah sembuh.

Baca juga: Kematian di Rumah, Korban Tak Terduga dari Krisis Virus Corona di Italia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com