Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Dipraktikkan, Masker Kain Homemade Rekomendasi ITB

Kompas.com - 02/04/2020, 08:04 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Hal itu karena masker kain tersebut tidak dapat menyaring 100 persen virus, tetapi dengan kombinasi dua layer kain tersebut, droplet yang dihasilkan bersin/batuk dari luar dapat tersaring.

Baca juga: Work from Home, Berikut Tips Lindungi Keluarga Anda di Rumah dari Virus Corona

Prananda melanjutkan, sebagai gambaran, masker bedah dapat memfilter bakteri 1 mikron sebesar 97 persen, kain lap meja dapat memfilter 83 persen, dan kain katun 100 persen dapat memfiliter sekitar 70 persen.

Meski tidak 100 persen dapat menyaring virus, penggunaan masker kain buatan sendiri dapat mengurangi intensitas menyentuh wajah dengan tangan.

Prananda menjelaskan mereka melakukan campaign tersebut sejak 24 Maret 2020 dan mereka berencana membuat kampanye lainnya untuk mengajak masyarakat membuat alat proteksi diri dari bahan-bahan rumahan dengan instruksi desain yang mudah dibuat.

Timnya terdiri dari 4 tim dosen dan peneliti, serta melibatkan 3 mahasiswa dari jurusan Desain Produk.

Baca juga: ITB Bangun Kampus di Cirebon, Berikut Konsep dan Perencanaannya

Pilihan terakhir

Meski masker kain dapat digunakan, tapi masyarakat perlu memperhatikan beberapa hal.

Dokter spesialis Paru RSUP Persahabatan Erlina Burhan mengatakan masyarakat dapat menggunakan masker kain di tempat umum dan fasilitas lain tapi perlu jaga jarak 1-2 meter untuk mencegah penularan virus corona.

Hal itu diungkapkannya sewaktu jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (1/4/2020).

Penggunaan masker kain dinilai kurang efektif mencegah penularan dan hanya bisa digunakan sebagai pilihan terakhir. Hal itu saat di pasaran masker bedah sudah mulai langka. 

Erlina menambahkan untuk mengoptimalkan penggunaan masker kain, idealnya dapat dikombinasikan dengan penutup wajah, karena 40-90 persen partikel masih bisa menembus masker.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Dokter: Masker Dipakai Maksimal 4-8 Jam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com